Denpasar

Pastikan Harga Stabil di Tengah Pandemi Covid-19, Disperindag Bali Tinjau Pasar Badung

    DENPASAR, Kilasbali.com – Wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 yang melanda dunia khususnya di Bali, juga berdampak pada sektor ekonomi. Harga bahan pokok pun dikhawatirkan meningkat.

    Untuk memastikan dan juga menjaga stabilitas harga dipasaran, Dinas Perisdustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali turun langsung ke Pasar Badung, Senin (6/4/2020).

    Kadis Perindag Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengetahui langsung tentang harga komoditi bahan pokok dipasaran, khususnya terkait kestabilan harga.

    “Kegiatan ini juga untuk memastikan imbauan pemerintah terkait sosial distansi dan juka fisikal distansi berjalan dengan baik,” kata Jarta.

    Baca Juga:  Viral di Medsos! ‘Halo Pak Yan! Maju Bali!’, Warga hingga Turis Asing Sapa dan Salami Koster

    Termasuk juga, lanjut dia, pengaturan jam bukan pasar serta SOP sanitasi untuk membuat pengunjung merasa aman dan nyaman datang ke pasar.

    “Saya lihat tadi di depan sudah menyiapkan disinfektan. Jadi setiap yang datang ataupun yang keluar sudah disterilkan,” ujarnya.

    Pihaknya juga mengingatkan para pedagang maupun pengunjung pasar harus disiplin jaga jarak dan memakai masker.

    Baca Juga:  Weiming Environment Protection Group Tawarkan Kerja Sama Pengelolaan Sampah di Bali

    Jarta juga meminta para pedagang tidak memanfaatkan situasi ini dengan mempermainkan harga. “Pasokan sembilan pokok sudah baik dan lancar masuk ke pasar,” tandasnya.

    Sementara itu Pemilik CV. Sumber Pangan yang terletak di Jalan Buluh Indah Denpasar, Soni mengatakan bahwa saat ini khususnya gula sangat cukup.

    Pihaknya memiliki stok gula sebanyak 1500 ton. “Gula sekarang sudah turun. Sedangkan untuk beras setiap hari datang 50-70 ton,” ujarnya.

    Baca Juga:  Mahendra Jaya Ajak HIPMI Bali Ngrombo Membangun Bali

    Kata dia, untuk beras kualitas super harganya super Rp 9.400 perkilogram, sedangkan beras kualitas diatasnya, kisaran Rp10 ribu perkilogram.

    Pihaknya pun mengatakan bahwa tidak ada kendala disituasi Covid-19 ini. Begitu juga stok bahan pangan untuk beberapa bulan ke depan ini aman. “Kalau beras diambil dari Jawa, sedangkan gula dari Jogja,” pungkasnya. (jus/kb)

    Back to top button