TABANAN, Kilasbali.com – Setiap tanggal 21 April, segenap masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kartini. Ada banyak hal yang layak diteladani dari pejuang emansipasi berdarah biru tersebut. Lalu hal apa yang bisa diteladani dari perjuangan putri Jepara dalam kondisi bangsa yang memperihatinkan akibat mewabahnya virus corona saat ini?
Ketua Malahayati Partai Nasdem Provinsi Bali Ida Ayu Ketut Candrawati, S.Sos., Senin (20/4/2020) saat dihubungi melalui telepon seluler pribadinya mengatakan, ditengah keprihatinan bangsa bahkan dunia akibat mewabahnya virus corona, kaum Kartini (perempuan) Bali termasuk pula para Kartini Tabanan harus kreatif.
“Ditengah keprihatinan akibat mewabahnya virus corona, kaum Kartini Bali harus mengedepankan kreatifitas dan kemandiriannya,” ungkap politikus perempuan asal Marga ini.
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Tabanan ini menjelaskan, kreatif yang dimaksudkannya adalah para kaum Kartini Bali termasuk diantaranya perempuan Tabanan harus mampu berkreatifitas nyata. Setidaknya berkreatifitas terhadap kelangsungan hidup keluarga kecilnya.
Misalnya lanjut anggota Komisi IV DPRD Tabanan ini, berkreatifitas memanfaatkan waktu luang dengan bercocok tanam dipekarangan rumah. Seperti menanam sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Atau imbuhnya, dalam tujuan memperkuat semangat menyama braya serta memutus mata rantai virus corona, kaum Kartini Bali secara gotong royong membuat masker kain untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Mengingat saat ini sangat sulit mendapatkan masker dan salah satu alternatifnya dengan membuat masker kain.
“Pembuatannya bisa dilakukan oleh ibu-ibu PKK namun harus tetap dilakukan dengan menjaga jarak antara satu dengan lainnya,” paparnya.
Lebih jauh lagi Candrawati mengatakan, selain kreatif, kaum Kartini Bali harus mampu hidup secara mandiri. Tentu saja kemandirian yang dimaksudkannya ini dengan tetap berpijak pada kodratnya sebagai perempuan.
Kemandirian bagi kaum Kartini Bali disebutkannya, bahwa kaum Kartini atau kaum perempuan Bali termasuk pula kaum perempuan Tabanan mampu mengedepankan kemandirian tanpa harus tergantung dengan kaum laki-laki. Sehingga dengan kemandirian itu, posisi perempuan atau kaum Kartini akan menjadi lebih terhormat bahkan mulia.
“Dengan berani tampil mandiri, kaum perempuan atau para Kartini masa kini akan menjadi semakin terhormat bahkan mulia,” tegasnya.
Sebagai bentuk mewujudkan kemandirian tersebut, Candrawati mengatakan kaum Kartini masa kini Bali harus berani mengambil setiap peluang hidup pada berbagai bidang, seperti halnya peran yang diambil kaum laki-laki. Termasuk pula mengambil peran dalam dunia perpolitikan.
Berbicara perpolitikan, Dayu Candrawati kemudian mengungkapkan bahwa secara pribadi dirinya bangga bisa menjadi satu diantara sepuluh anggota perempuan di DPRD Tabanan untuk periode 2019-2024.
Sepuluh orang anggota perempuan di DPRD Tabanan ini bagi Dayu Candrawati merupakan angka yang menggembirakan dan naik tiga kali lipat dari periode sebelumnya atau pada periode 2014-2019. Yakni hanya menempatkan tiga anggota perempuan, termasuk dirinya.
Baginya dengan duduknya sepuluh anggota perempuan di DPRD Tabanan pada periode ini membuktikan bahwa semangat demokrasi di Tabanan semakin maju dan kaum perempuan Tabanan semakin dipercaya sebagai pengemban aspirasi masyarakat.
Harapannya, semoga pada periode-periode selanjutnya banyak perempuan bisa merebut kursi legislatif maupun ekskutif. Konsekwensinya, ketika kaum Kartini dipercaya duduk baik di kursi legislatif maupun ekskutif harus mampu dijadikan sebagai wahana mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga kaum Kartini masa kini juga harus berani mengambil posisi-posisi leader dalam dunia perpolitikan.
“Bila perlu dan bila memungkinkan, kaum perempuan atau para Kartini Bali harus berani tampil didepan dengan mengambil posisi leader dalam dunia perpolitikan. Termasuk pula mengambil peran-peran leader pada kursi legislatif dan ekskutif,” tutupnya.(*/kb)