Gianyar

Pedagang Pasar Gianyar Pasang Spanduk, Bupati: Bengkung, Saya Turun Langsung Membuldoser

    GIANYAR, Kilasbalu.com – Sejumlah pedagang yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Gianyar, kembali melakukan upaya untuk menolak revitalisasi di Pasar Umum Gianyar. Kali ini dengan memanfaatkan situasi ekonomi lantran Pandemi Covid 19, mereka menggelar spanduk yang intinya meminta Pemkab Gianyar menunda revitalisasi Pasar Gianyar pada, Senin (4/5/2020) pagi.

    Sejumlah Point penting yang dijadikan alasan atas penundaan revitalisasi. Diantaranya, ketiadaan MoU seperti janji awal rapat dengan pemda. Selanjutnya, dari informasi yang didapatkan, tanah pasar adalah tanah Desa, dan belum ada MOU antara Desa dan Pemda, tanah pasar belum memiliki sertifikat, tanpa setifikat bagaimana akan membangun?

    Sementara ruko yang sudah ada sejak tahun 60an, dan ketika itu pembangunan terlantar lalu dilanjutkan secara mandiri oleh yag menempati ruko, saat itu diterbitkan IMB sebagai dasar melajutkan pembangunan. Terlebih akhir-akhir ini merosot, dan menjadi bertambah merosot sejak pandemic corona, penghasilan mereka disebutkan terpangkas sampai 80%.

    Pada poin ke 6 disebutkan relaksasi dalam berbagai bidang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam menghadapi pandemic ini, namun pemda Gianyar tetap ngotot menjalankan program revitalisasi dan relokasi pasar umum Gianyar, 7. Selama belum ada MoU maka kami pedagang pasar Gianyar besepakat untuk menolak proses Relokasi Pasar Umum Gianyar ke tempat penampungan sementara, 8. Hal ini akan bersurat perihal ke Bupati dan akan kami tembuskan ke Gubernur dan Presiden.

    Baca Juga:  Rai Santini Potensial Gantikan Dirga di DPRD Tabanan

    Salah satu perwakilan Aliansi Pedagang Pasar Gianyar, Abdul Malik saat tengah pemasangan spanduk penundaan revitalisasi mengatakan, bahwa aksi yang mereka lakukan ini untuk menyuarakan kepada pemerintah bahwa ada sejumlah hal yang belum diselesaikan oleh pemerintah. “Kami sengaja membuat ini karena apa yang ingin kami sampaikan tidak pernah sampai,” ujarnya.

    Secara terpisah, Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, ia tidak akan mengubris bila penolakan yang dilakulan oleh sejumlah oknum pedagang yang mengatasnamakan Aliansi Pedagang Pasar Gianyar. Apalagi, disebutkan hanya tiga oknum pedagang yang menolak. Bahkan jika mereka tetap “bengkung” Buptai akan turun sendiri, memimpin buldosor bila hingga tanggal 24 Mei masih ada yang bersikaras tidak mengosongkan tokonya.

    “Pengosongan di mulai tanggal 14 Mei dan terakhir 24 Mei, nanti jika masih menolak, saya sendiri yang akan turun membuldoser” tegasnya.

    Baca Juga:  Bau Sangit Pasar Ubud Usik Aktivitas Pariwisata

    Lanjutnya, ia tidak ingin revitalisasi Pasar Umum Gianyar ini terhambat oleh sejumlah oknum. Rencana revitalisasi ini sudah diwacanakan dari dua tahun. Sehingga segala proses perencanaan dilakukan dengan sangat hati-hati dan memperhatikan kelayakannya. “Proses revitalisasi ini kan sudah diwacanakan sudah dua tahun, bahkan sebelum saya jadi bupati,” ungkapnya Mahayastra.

    Lebih lanjut, rencana kelayakan yang diperhatikan adalah kenyamanan pasar. Pasar terletak dijantung kota harus ditata agar nyaman. “kita sedang persiapkan kota menjadi objek wisata, kalau tidak nyaman bersih wisatawan mana yang mau berkunjung,” jelasnya.

    Terkait dengan sistuasi pandemik ini, menurut Mahayastra sesuai dengan amanat presiden bahwa pemulihan covid tidak hanya berperang di bidang kesehatan saja. Namun kita harus berjuang memulihkan ekonomi dengan bergulirnya semua aktivitas ekonomi.

    Baca Juga:  Bali International Airshow 2024, Pj Gubernur Laporkan Ini

    Sehingga kata Bupati Mahayastra dirinya tetap pertahankan Rp736 M belanja modal dimana salah satunya adalah pembangunan Pasar Umum Gianyar, sebesar Rp250 M.

    “Kita harus memperhitungkan beberapa orang yang bisa mengais rejeki di toko-toko nanti, berapa ribu tenaga kerja yang akan mencari makan di sana dan lain-lainnya. Inilah salah satunya mengapa saya ngotot menjalankan roda perekonomian, sesuai dengan amanat presiden, harus perekonomian itu tetap dijaga dengan tetap menjalankan protokol penanganan Covid-19, termasuk tenaga kerja yang bekerja nanti, dan semua itu sudah saya pikirkan,” tegasnya lagi.

    Terkait dengan jumlah pedagang nanti, pedagang lama tetap diprioritaskan yaitu sebanyak 1102 pedagang yang ber SK. Dan untuk relokasi sementara bagi pedagang sudah disediakan tempat di kelurahan Samplangan Gianyar. (ina/kb)

    Back to top button