GIANYAR, Kilasbali.com – Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat tidak mampu dan terdampak Covid-19 di Kabupaten Gianyar akhirnya dicairkan mulai, Selasa (5/52020). Tercatat, 9.331 KK yang lolos setelah dilakukan verifikasi berdasarkan belasan kreteria yang disodorkan pusat. Akibatnya, dari kuota yang dijatah kepada masih-masih desa yang lolos jumlahnya sangat sedikit untuk menerima bantuan sebesar Rp600 ribu per kk dari dana desa tersebut.
Sementara Desa Sayan Kecamatan Ubud, menjadi desa yang palih sedikit mendapatkan BLT. Dari data yang diterima, kuota yang diberikan Desa Sayan sebesar 143 KK, namun yang terealisasi hanya 30 kk. Jumlah ini sangat jauh dari kuota maksimal.
Kepala Desa Saya, I Made Andika mengatakan, data hasil penerima BLT tersebut merupakan data yang tercercer dan telah melalui verifikasi sesuai aturan dan petunjuk yang diberikan.
Dikatakannya, ada 14 kreteria penerima yakni; luas lantai kurang dari 8m2/orang, lantai tanah atau bambu atau kayu murah; Dinding bambu/rumbia/kayu murah/tembok tanpa plester; buang air besar tanpa fasilitas/bersama orang lain, penerangan tanpa listrik, air minum dari sumur/mata air tak terlindung/sungai/air hujan, bahan bakar kayu bakar/arang/minyak tanah; konsumsi daging/susu/ayam hanya 1 kali per minggu, satu setel pakaian setahun; makan 1-2 kali per hari; tidak sanggup berobat ke puskesmas/poliklinik; sumber penghasilan KK petani berlahan <500m2, buruh tani, buruh nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, pekerjaan lain berupah kurang dari Rp 600 ribu per bulan; pendidikan KK tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD, dan terakhir: tidak memiliki tabungan/barang mudah dijual minimal Rp 500 ribu, data ini telah disepakati melalui musyawarah dusun (musdus).
“Sehingga didapat data sebanyak 30 kk. “Ini hasil dari pendataan bersama kelian masing-masing banjar dan melakukan mudus,” jelasnya.
Lanjutnya, jumlah yang sedikit ini juga dikarenakan sejumlah masyarakat ada yang telah terdata di dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dan data Kemsos serta data dari pemkab Gianyar. “Aturannya para penerima bantuan kan tidak boleh tumpang tindih, tidak boleh menerima bantuan double,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dewa Ngakan Ngurah Adi membenarkan jika dana desa di Gianyar sudah dicairkan. Pencairan dana desa ini dari rekening Bank Werdhi Sedana dilakukan bertahap. Setiap harinya hanya ada 13 desa dari 64 desa yang ada di Gianyar melakukan pencairan.
Hal ini guna mempermudah mengatur masyarakat penerima. Selain itu dalam pencairan ini diterapkan physikel distancing. “Dari pihak bank werdhi sedana yang langsung turun kedesa untuk menyerahkan dana BLT kepada perima desa hanya menyipakan tempat dan mengatur penerima banjar” jelasnya.
Dikatakannya juga, bahwa per tanggal 30 April lalu dana BLT sudah masuk kerekening masing-masing penerima. Hanya saja pencairan baru dilakukan sekarang karena menunggu teknis penjadwalan untuk menghindari kerumuanan.
“30 April lalu sudah masuk ke rekening para penerima, cairkan secara langsung kita jadwalkan” jelas Dewa Adi. (ina/kb)