GIANYAR, Kilasbali.com – Wajah sumrigah krama Desa Adat Tojan terpancar saat menerima bantuan sembako. Mulai Rabu (13/5/2020) pagi, krama desa ini menerima sembako yang anggarannya diambil dari Bantuan BKK Provinsi Bali dan dana dari LPD setempat.
Krama datang bergiliran sesuai instruksi prajuru adat untuk menghindari kerumunan. Krama itu tidak perlu was-was karena semua KK di Desa Adat setempat dipastikan kebagian tanpa menilai kondisi ekonomi.
“Saat kondisi seperti ini, sebagian besar krama kami sudah mulai merasakan kesulitan ekonomi. Sehingga kiranya tepat kami bagikan sembako ini ketika karma memang benar-benar membutuhkan,” ungkap Bendesa Adat Tojan, I Gusti Ngurah Gede Udayadnya disela pembagian sembako.
Disebutkan, rencana pembagian sembako ini, sujatinya sejak awal merebaknya Pandemi Covid-19 sudah direncanakan. Hanya saja, pihaknya tidak ingin bantuan ini mubazir sehingga memilih saat yang tepat.
Selain itu, pihaknya juga tidak ingin hanya lantaran sembako menimbulkan kecemburuan antar krama. Terlebih setelah dua bulan ini, hampir semua krama mulai merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Kami memutuskan memberi bantuan paket sembako ini secara merata kepada seluruh krama. Kalaupun ada krama yang mungkin masih mencukupi tentu sangat kami syukuri jika diberikan kepada krama yang lebih membutuhkan,” harap Udayadnya yang menjabat Camat Sukawati ini.
Disebutkan, krama adat Tojan terdiri dari 623 KK. Dari jumlah itu, seluruh KK dipastikan mendapatkan sembako yang terdiri dari beras, telor, minyak goreng dan mie instan.
“Anggarannya yang kami gunakan bersumber dari bantuan BKK Provinsi Bali melalaui desa adat dan Dana bantuan dari LPD Desa Adat Tojan. Mudah-mudahan, bantuan ini sangat bermanfaat bagi krama kami,” pungkasnya. (ina/kb)