GianyarPariwisata

Objek Pura Puseh Batuan Tutup, Pemasukan Hilang Rp2 M

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tiga bulan sudah Pandemi Covid-19 melanda Bali. Tak hanya korban nyawa, semua sektor perekonomian pun dilumpuhkan. Buntut penutupan sejumlah kawasan Objek wisata, potesi pedapatan adat dan termasuk pemerintah pun terkoyak. Salah adalah Pura Puseh Batuan Sukawati Gianyar.

    Terhitung sejak tiga bulan lamanya pura ini ditutup untuk wisatawan dan hanya dibuka untuk masyarakat sekitar yang bersembahyang saja. Bahkan dikatakan potensi yang hilang setelah ditutupnya pariwisata di Pura Puseh Batuan selama tiga bulan terakhir ini mencapai Rp 2 milair.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Bendesa Adat Batuan, I Made Djabur mengungkapkan aktivitas pariwisata di Pura Puseh Batuan langsung ditutup sejak ada imbauan dari pemerintah. Namun demkian, untuk aktivitas kegiatan adat dan agama masih dilaksanakan dengan pembatasan sesuai protokol kesehatan.

    “Penutupan itu sudah kami lakukan sejak awal maret lalu untuk kunjungan wisatawan akan tetapi untuk masyarakat sekitar yang bersembahyang tetap diperbolehkan,” ujarnya, Rabu (4/6/2020).

    Baca Juga:  Roadshow, Wisnu Temui Sulinggih dan Aktif di Medsos

    Dikatakan, sebelum mewabahnya pandemi Covid-19 ini. Perharinya jumlah kunjungan wisatawan asing ke Pura Puseh Batuan mencapai 1000 lebih. Dari kalkulasi itu, selama tiga bulan ini diestimasikan pemasukannaya mencapai Rp 2 miliar.

    “Kami harus kehilangan potensi pendapatan senilai Rp 2 miliar ini akibat penutupan akativitas wisata selama tiga bulan aterakhir,” katanya.

    Lanjutnya, kunjungan wisatawan asing ke Pura Puseh Batuan didominasi oleh wisatawan asing asal China. Namun demkian tidak jarang pada musim liburan, pura cagar budaya ini juga disesaki wisatawan nusantara. Kini pihaknya pun menunggu keputusan pemerintah pusat.

    Baca Juga:  Buka Suara Festival, Sekda Tabanan Sebut Nuanu Jadi Daya Tarik Wisata Baru

    “Jika sudah dinyatakan boleh dibuka, kami sudah siap. Meski tetap menyesuaikan dan menjalankan protokol kesehatan, menyediakan hand sanitizer dan sarana untuk cuci tangan,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button