GIANYAR, Kilasbali.com – Meski sudah berulangkali dititindaktegas dan motor disita polisi, aksi balap liar rupanya tetap marak. Terlebih, setelah tiga bulan lebih diredam pandemi Covid-19, menuju New Normal aksi ini kian menjadi. Setelah pihak kepolisian sempat membubarkan dan mengamankan sembilan kendaraan di Jalan Raya Mas, Kecamatan Ubud, kini balapan liar berpindah ke Bay Pass Ida Bagus Mantra kawasan Kecamatan Sukawati.
Ironisnya, balap liar ini sebagian besar merupakan anak remaja dan pemuda yang tidak hanya berasal dari Gianyar, tetapi juga luar Gianyar. Aktivitas yang mereka lakukan tidak hanya menguji kendaraan yang telah dipreteli. Namun juga sebagai ajang judian dengan taruhan yang tidak tanggung-tanggung, paling rendah Rp 500 ribu. Terkadang para pembalap juga mempertaruhkan kendaraan mereka masing-masing.
“Kalau lokasinya di Jalan By Pass IB Mantra, itu pemainnya antar kabupaten dan taruhannya pun lebih tinggi. Jika tingkat lokal kabupaten, biasanya di Jalan By Pass Dharma Giri Gianyar , Jalan Raya Mas dan lainnya,” ungkap Putu Agus Ar, seorang ABG yang kerap hadir untuk menonton balap liar ini.
Terkait keberadaan aktivitas balap liar di Kecamatan Sukawati, Kapolsek Sukawati, AKP Suryani mengatakan, pihaknya telah mengatensinya. “Ini sekarang sudah menjadi atensi kami. Kami pantau terus, dan menerjunkan personil di kawasan-kawasan yang rawan dijadikan arena balap liar di Kecamatan Sukawati,” ujar AKP Suryadi, Minggu (14/6/2020).
Lanjut Suryadi mengatakan, para gerombolan penyakit masyarakat tersebut tergolong lihai. Sebab, ketika pihaknya melakukan pemantauan, kata dia, sama sekali tidak terihat adanya tanda-tanda balapan liar. Namun ketika luput dari pantauan, maka keesokan harinya aktivitas tersebut menjadi viral di media sosial, dan seolah-olah pihaknya membiarkan kegiatan yang membahayakan tersebut.
“Saat kami pantau, tidak pernah ada tanda-tanda akan ada balapan liar. Mereka sepertinya bisa membaca situasi. Tapi kami akan tetap bekerja keras agar bisa mengamankan, dan menertibkan para pembalap liar ini,” pungkasnya. (ina/kb)