Denpasar

Sasaran Non Fisik TMMD Ke 108, Membumikan Kembali Wawasan Kebangsaan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Kegiatan sasaran non fisik TMMD Ke 108, di Kabupaten Gianyar, yang berlokasi di Desa Buahan Kaja dan Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar mulai dilaksanakan. Diawali dengan menggelar penyuluhan wawasan kebangsaan, bagi masyarakat Banjar Selat, Desa Buahan Kaja, di Balai Banjar Selat, Kamis (02/07/2020).

    Kegiatan dihadiri Prajuru Banjar dan Desa Adat, Saba Desa, Kerta Desa, dan sejumlah tokoh masyarakat yang juga dihadiri Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf I Gede Merta Santosa, A.Md., Perwira Seksi Teritorial Kodim 1616 Gianyar Kapten Inf I Wayan Sudana, Danramil 1616 -07/Payangan Kapten Inf I Wayan Sumerta dan Bhabinkamtibmas Desa Buahan Kaja.

    Kegiatan dilaksanakan dengan peserta terbatas, karena mengingat harus melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan COVID-19.

    Perwira Seksi Bakti TNI Korem 163/ Wira Satya, Mayor Inf. Wayan Notes, selaku pembawa materi mengungkapkan, kegiatan TMMD selain kegiatan fisik dilaksanakan kegiatan non fisik. Salah satunya penyuluhan wawasan kebangsaan. Target kegiatan ini adalah membumikan wawasan kebangsaan di setiap hati sanubari masyarakat.

    Baca Juga:  AMP NKRI dan ILDI Bali Gelar ‘Kartini Berdansa’ Lestarikan Warisan Budaya Nusantara

    Wawasan Kebangsaan tersebut meliputi empat konsensus kebangsaan yakni, Pancalisa, UUD Negara RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

    “Empat konsensus ini tidak boleh ditawar-tawar lagi, bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia memaparkan, di dalam empat konsensus kebangsaan tersebut terkandung beberapa sikap yang mesti dilakukan setiap masyarakat Indonesia, diantaranya cinta tanah air, memiliki kesadaran bela negara, yakin terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

    Diakui, sejak beberapa tahun terakhir pendidikan berkaitan wawasan kebangsaan bagi generasi muda semakin melemah, hal ini karena kurikulum di sekolah menghilangkan materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Padahal, PMP itu bagian dari pembinaan moral bagi generasi muda.

    Baca Juga:  ASN Se-Bali Diminta Jaga Netralitas Pemilu

    “Pendidikan tidak hanya membuat generasi pintar, namun juga membuat generasi bermoral. Sekarang banyak orang pintar, namun kurang bermoral,” sebutnya.

    Karena itu, pihaknya berharap agar pendidikan wawasan kebangsaan perlu dilaksanakan lagi bagi setiap generasi muda. Kurikulum perlu memasukkan kembali materi terkait wawasan kebangsaan menjadi mata pelajaran wajib.

    Menurutnya, bagi masyarakat Bali, khususnya masyarakat Desa Adat Selat, yang sebagian masyarakat hidup dari sektor pariwisata, implementasi wawasan kebangsaan bisa dilaksanakan dengan berprilaku agar Bali selalu mendatangkan banyak wisatawan.

    Caranya, dengan membina kerukunan di masyarakat, menjaga kebersihan lingkungan, taat dengan peraturan yang ada dan lainnya.

    Baca Juga:  Ngrombo Demi Pembangunan Terintegrasi di Bali

    “Pokoknya berperilakulah agar Bali tetap menarik bisa dikunjungi wisatawan karena dari pariwisata itu masyarakat Bali akan sejahtera,” katanya.

    Kelian Banjar Dinas Selat I Made Gunawan mengatakan, penyuluhan dengan peserta terbatas ini diharapkan juga tidak mengurangi makna.

    Karena itu, setiap peserta yang hadir agar menyebarluaskan informasi-informasi yang didapat melalui penyuluhan ini. Mulai di lingkungan keluarga, tetangga, kerabat dekat dan masyarakat banjar maupun desa adat secara umum.

    Gunawan mengucapkan terima kasih kepada TNI yang telah memberikan penyuluhan tersebut sebagai kegiatan non fisik dalam TMMD kali ini. Diharapkan, melalui penyuluhan ini rasa kebangsaan masyarakat semakin tertanam dan diimplementasikan sesuai profesi serta kemampuan masing-masing. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi