GIANYAR, Kilasbali.com – Di tengah serangan Covid-19 semakin mengganas, syukurnya tidak diikuti dengan kepanikan baik korban maupun warga di sekitarnya.
Perbekel Desa Bedulu I Putu Ariawan, yang kini harus beristirahat lantaran positif terpapar Covid-19 pun menunjukan ketenangan dan yakin akan sembuh. Apalagi, sejak dinyatakan positif Jumat (28/8/2020) lalu, Perbekel Enerjik ini kini rajin minum arak, pagi, siang dan malam.
Saat dihubungi, Senin (31/8/2020) siang mantan Ketua PAC PDIP Blahbatuh ini pun terlihat santai menceritakan kronologis kesehatannya hingga dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Disebutkan, kini dirinya sudah empat hari menjalani karantina.
Dirinya Pun dinyatakan positif oleh pihak medis karena ia mengalami keluhan kehilangan indra perasa dan penciuman secara tiba-tiba, tanpa gejala panas atau sakit sebelumnya.
“Awalnya saya merasakan kehilangan penciuman, selanjutnya saya atas inisiatif sendiri melakukan konsul dengan Puskesmas Blahbatuh II. Lanjut Konsul ke Poli Covid-19 Gianyar hingga akhirnya dinyatakan positif,” ungkapnya.
Dikatakanya lagi statusnya saat ini orang tanpa gejala. Meski dinyatakan positif, Putu mengaku dalam kondisi normal, hanya penciumannya saja yang sedikit terganggu.
Diakuinya pula, sampai saat ini indra penciumannya masih belum normal. Dan sampai sekarang pun masih belum normal. “Saya hadapi dengan santai dan tidak panik. Apalagi yang OTG,” jelasnya.
Sementara, untuk mempercepat proses pemulihannya ia juga mengikuti anjuran Gubernur Koster, dengan meminum arak. Ia lakukan sehabis makan. Setelah minum arak, Putu pun mengaku lebih fit.
Kepercayaan dirinya pun stabil dan tentunya bagus untuk imun tubuh. “Saya minum arak setiap habis makan 1- 2 sloki. Pagi, siang dan malam,” ungkapnya.
Meski dalam kondisi terisolasi, Putu masih sempat-sempatnya memonitor pekerjaannya. Disebutkan, selain dirinya, OTG lainnya juga dipastikan mendapatkan kebutuhan pokok setiap harinya selama dikarantina.
Kalaupun ada masyarakat yang hendak membawa kebutuhan pokok atau lainya, menggantung kebutuhannya di pintu masuk pekarangan atau garasi.
“Saya sendiri mendapat bantuan kebutuhan pokok dari desa adat dan banyak sekali masyarakat yang mengirim makanan,” syukurnya.
Dari pengalamannya ini, Putu mengingatkan warganya bahwa Covid-19 tidak seseram yang dibayangkan atau dijelaskan oleh para ahli.
Namun, ia tetap mengimbau kepada masyarakat semua khususnya masyarakat Desa Bedulu untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena pemerintah pasti ingin melakukan hal yang terbaik untuk masyarakatnya. (ina/kb)