GIANYAR, Kilasbali.com – Paparan Covid-19 di Kabupaten Gianyar semakin hari terus memprihatinkan. Tragisnya, serangan virus ini terhadap tenaga kesehtan yang menjadi garda terdepan penanganannya terus menyambung.
Kondisi ini pun sangat ironi, karena pelayanaan Instansi Gawat Darurat (IGD) di dua Rumah sakit milik Pemkab Gianyar pun harus ditutup sementara.
Setelah Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Payangan, kini IGD RSUD Sanjiwani Gianyar yang ditutup. Setelah sebelumnya beberapa unit pelayanan seperti Poli Klinik hingga ruang operasi ditutup.
Dengan penutupan IGD, mulai hari Sabtu lalu, suasana RSU Sanjiwani pun terlihat lenggang, Minggu (6/9/2020).
“Ya, IGD RSUD Sanjiwani Gianyar ini ditutup sejak Sabtu (5/9/2020) pukul 13.00 WITA, dan akan dibuka kembali 10 September 2020 ini. Selama ditutup, ruangan tersebut akan disterilikan dari virus covid-19,” ungkap Kabid Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Anak Agung Gede Putra Parwata.
Disebutkan, Penutupan IGD dilakukan, karena ada dua orang dokter IGD dan seorang perawat di IGD tersebut positif Covid-19. Selain itu, ada sebanyak 25 orang tenaga medis saat ini tengah menuggu hasil swab.
“Beberapa nakes ini yang masih menunggu hasil swab, memiliki gejala seperti Covid-19,” ujar Agung Parwata.
Atas kondisi itu, lanjut dia, pelayanan terpaksa ditutup dan pihak rumah sakit menyampaikan permakluman pada masyarakat. Karena pihaknya tidak bisa melayani pasien yang datang dengan kasus darurat.
“Karena kondisinya seperti ini, untuk sementara kami tidak bisa melayani pasien yang datang dengan kondisi darurat. Tapi untuk melayanan lain masih bisa jalan,” tandasnya.
Secara terapisah, Sekda Gianyar, Made Wisnu Wijaya mengatakan, penutupan IGD tersebut tidak bisa dielakkan. Sebab hal ini demi memutus rantai Covid-19 yang telah menyerang tim medis di IGD setempat.
Pihaknya meminta pada masyarakat dalam kondisi darurat, supaya mendatangi rumah sakit swasta terdekat. Sebab saat ini, dua RS milik pemerintah Gianyar telah tumbang karena virus corona tersebut.
“Dua rumah sakit kita pelayanan gawat daruratnya tutup karena ini. Kami mengarahkan, supaya untu sementara waktu masyarakat dalam kondisi darurat agar ke RS swata. Tidak ada pilihan lain, karena situasinya seperti ini,” ujarnya siangkat. (ina/kb)