TABANAN, Kilasbali.com – Hujan lebat yang melanda Bali, khususnya yang terjadi di Tabanan pada dari Jumat malam hingga Sabtu (10/10/2020) menyebabkan beberapa kerusakan. Dari data yang diperoleh kerusakan dilaporkan terjadi di beberapa titik. Akibat kerusakan tersebut kerugian ditaksir miliaran rupiah.
Adapun keserukan yang terjadi, yakni robohnya piyasan dan tembok penyengker di Pura Beji, Banjar Bakisan, Denbatas, kemudian tembok penyengker miliki I Wayan Suwisnu di Jalan Anggrek Gang XII No 14 Dauh Peken.
Tebing longsor di Perumahan BCA Land Banjar Anyar, di mana material longsor masuk ke rumah-rumah warga, lanjut tergerusnya senderan rumah milik Darmayanti di Banjar Pondok, Seltim.
Tembok penyengker Pura Dalem Setra Munduk di Banjar Bajra Utara, Selemadeg, roboh dan menutup jalan. Kemudian jalan penghubung Terminal Kediri-Sanggulan putus total, di mana senderan longsor, berikut juga enam rumah warga.
Air meluap ke rumah warga di Bajra Kelod, Selemadeg dan tujuh KK terpaksa dievakuasi. Senderan dapur longsor di Banjar Sarasidi, Sembung Gede, Kerambitan.
Penyengker pura di Alas Kedaton kurang lebih lima meter roboh. Di Abiantuwung, Penyalin Samsam, Denbatas, Tuakilang terjadi luapan air menggenangi jalan. Pohon tumbang di Jalan Buahan-Cemagi terjadi pohon tumbang.
Longsor yang menutup jalan di Selanbawak-Marga, Dalang Gadungan Bangkiangsidem menuju Gadungan dan Riang Gede-Subamia. Kerusakan rumah dan tembok penyengker milik I Gusti Made Susila di Banjar Dangin Pangkung Bajra, Selemadeg, dan jalan putus/jabol di Branjingan Klecung, Mandung Kukuh serta Petireman Lumbung.
Dampak hujan juga porak-porandakan wilayah Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur Tabanan. Terdata ada 4 titik kejadian hingga menimbulkan kerugian sekitar Rp 1,2 miliar.
Titik pertama bencana hancurkan bangunan di Pantai Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur. Bangunan tersebut rencananya dijadikan tempat penunjang pariwisata dan bangunan nelayan.
Kemudian titik kedua, dua buah jembatan penghubung Desa Tegal Mengkeb-Desa Berembeng dan jembatan penghubung Desa Tegal Mengkeb-Desa Serampingan putus. Selain itu 1 buah jukung milik nelayan kelompok Medori Putih hilang dihanyutkan air deras.
Akibat bencana tersebut kerugian yang ditimbulkan di Tegal Mengkeb mencapai Rp 1,2 miliar. Kondisi ini pun sudah dilaporkan ke BPBD Tabanan untuk segera ditindaklanjuti.
Terpisah Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita menegaskan, data sementara bencana di Tabanan akibat hujan deras Sabtu (10/10/2020) sebanyak 57 titik tersebar di 9 Kecamatan. Hanya Kecamatan Baturiti yang nihil bencana sesuai dengan hasil koordinasi.
“Total sudah 57 bencana yang terjadi dalam sehari itu, mulai tanah longsor, banjir, bangunan ambruk dan jembatan putus,” jelasnya.
Hanya saja untuk total kerugian akibat bencana alam ini masih belum dihitung karena sedang proses pendataan. ‘Kita masih hitung dulu dan rekap, siapa tahu ada lagi tambahan laporan. Setelah itu baru disimpulkan,” imbuh Sucita.
Sementara terkait dengan kondisi warga perumahan yang terdampak banjir di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecmatan Kediri, Tabanan tengah focus melakukan pembersihan. Warga yang sebelumnya mengungsi sekitar 24 KK sudah kembali kerumah.
“Sekarang warga masih pembersihan dan mengajak untuk gotong royong membersihkan rumput didalam sungai agar jalannya air lancar. Tidak ada untuk pengerukan sungai, hanya gotong royong membersihkan rumpun yang mengganggu,” tandasnya. (m/kb)