Ekonomi BisnisGianyar

Pabrik “Gianyar Mineral Water” Berproduksi April 2021

    GIANYAR, Kilasbali.com – Rencana pembangunan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) oleh Pemkab Gianyar rupanya terus berproses meski dalam situasi pandemi Covid-19.

    Tidak tanggung-tanggung, direksi Perusda Tirta Sanjiwani Gianyar (PDAM Gianyar), menyebutkan jika persiapan perusahaan air yang akan bernama ‘Gianyar Mineral Water’, sudah mencapai 80 persen dan diperkirakan sudah berproduksi pda bulan April 2021.

    Dirut Perusda Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kencana mengatakan, perusahaan daerah ini, nantinya akan berlokasi di Kecamatan Payangan.

    Bahkan  kini sudah memasuki tahap seleksi pengisian struktur organisasi AMDK yang dilakukan oleh tim pansel Pemkab Gianyar. “Gianyar Mineral Water” ini ditargetkan soft launching April 2021.

    Baca Juga:  Asus Perkenalkan Perangkat Komputasi Terbaru di Bali

    “Semua unit proyek telah memasuki tahap  80 persen. Mulai dari sumber mata air, perpipaan, akses jalan, pabrik, permesinan, reservoar, dan  lainnya,” ungkapnya, Rabu (11/11/2020).

    Disebutkan jika, perusahaan ini murni dijalankan oleh Perusda Tirta Sanjiwani, tanpa ada kerjasama dengan pihak swasta. Penyertaan modal sebesar Rp 44 miliar lebih yang bersumber dari APBD Gianyar. Anggaran tersebut sudah termasuk modal kerja sebesar Rp 19 miliar.

    “Nantinya produksinya  dalam kemasan galon, botol tanggung, botol mini dan gelas,” terangnya.

    Baca Juga:  Tradisi Melasti Se-Desa Adat Blahbatuh

    Sementara untuk pemasaran, nantinya akan diserahkan pada Perumda Gianyar Mandara Giri dan BUMDes. Target awalnya, OPD, Paud, TK SD, SMP, perhotelan, rumah sakit pemerintah dan swasta, toko modern. Sementara untuk desa-desa, dipercayakan pada BUMDes.

    “Kalau harganya, masih dikaji dan pastinya  lebih murah atau mendekati harga air minum kemasan yang sudah beredar di pasaran,” tambahnya.

    Perusahaan yang satu ini dipastikan untuk mendapatkan untung. Karena  hasil dari pendapatannya nanti, sekian persennya akan digunakan untuk mensubsidi pelanggan ‘PDAM’ yang penggunaan airnya 10 meter kubik per bulan atau masuk dalam kategori masyarakat kurang mampu.

    Baca Juga:  Inflasi Tabanan Naik Jadi 3,78 Persen, Bupati Sanjaya Instruksikan Operasi Pasar Reguler

    “Dari kalkulasi  kami di tahuan pertama, pendapatan perusahaan ini harus mencapai Rp 7 miliar per tahun,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi