DENPASAR, Kilasbali.com – Para Paslon Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota Dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 di Bali menandatangani Pakta Integritas yang diselenggarakan Komisi Informasi Provinsi Bali, Selasa (1/12/2020), di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.
Dalam penandatanganan Pakta Integritas ini, dua Paslon Bupati/ Wakil Bupati Karangasem tidak hadir.
Menurut Komisi Informasi Provinsi Bali I.G.A.G. Widiana Kepakisan, acara ini sebagai proses kelanjutan informasi publik sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008. Sejak dinilai mulai 2016, dari 9 kabupaten/kota di Bali, baru 5 yang bisa dikatakan terbuka. Dan itu pun berfluktuasi naik turun.
Ia memberi contoh, Kabupaten Bangli tahun 2016 mendapat peringkat ke-2, tahun 2017 hilang. Badung tahun 2016 peringkat terburuk, tahun 2019 peringkat terbaik. Denpasar dari 2016 sampai 2018 peringkat terbaik, 2019 turun ke peringkat ke-2.
“Sekarang kita ingin meneguhkan komitmen bahwa pemkab/pemkot ini terbuka. Banyak sengketa di KI (Komisi Informasi-red) masuk dari kabupaten. Calon terpilih harus melaksanakan keterbukaan sesuai dengan pakta integritas ini. Kalau mereka tidak melakukan akan dituntut. Bahkan bisa mencoreng citra mereka sendiri,” ucapnya.
Kepakisan menambahkan, semua paslon hadir kecuali Karangasem. Kalau yang lain ada yang satu, ada yang lengkap. Karangasem yang dua-duanya kosong.
“Dua paket tidak hadir semua. Untuk paket Masker, Bu Mas sedang kampanye, Pak Sukerena sakit. Tapi bagaimanapun ini adalah komitmen yang tidak akan terulang. Artinya tidak akan ada lagi acara ini karena penutupan kampanye kan tanggal 5 desember terakhir. Kita tidak meragukan, tidak menyangsikan, tapi memang komitmen tidak ada,” sebutnya.
Dirinya juga mengapresiasi Paslon dari Denpasar, Tabanan, dan Badung yang hadir lengkap. Padahal mereka ada jadwal kampanye.(sgt/kb)
