Ekonomi BisnisTabanan

BUMDes Abiantuwung Ajukan Izin PIRT untuk Porduk Herbal Daun Kelor

    TABANAN, Kilasbali.com – BUMDes Abiantuwung Winangun tengah mempersiapkan berbagai hal untuk mengajukan izin PIRT terhadap produk minuman herbal yang terbuat dari daun kelor. Ketua BUMDes Abiantuwung Winangun, I Wayan Artana menuturkan, dirinya sendiri mulai mengolah daun kelor menjadi minuman herbal sejak tujuh bulan lalu.

    Menurutnya, karena belum ada PIRT maka pemasarannya belum terlalu luas, padahal peminatnya cukup tinggi. “Jadi saat ini kami sedang menyiapkan berbagai hal untuk pengajuan PIRT, salah satunya itu menyiapkan tempat khusus untuk mengolah daun kelor yang sesuai standar,” tuturnya, Minggu (20/12/2020).

    Baca Juga:  Kunjungan Wisata ke Tanah Lot Kembali Normal Usai Momen Ramadan 2024

    Menurutnya, awalnya dirinya mengolah daun kelor adalah coba-coba saja untuk kebutuhan sendiri. Namun, kata dia, ternyata daun kelor yang memiliki segudang manfaat ini ternyata diminati banyak orang karena salah satunya berkhasiat untuk detox sebab daun kelor memiliki antioksidan yang tinggi. Sehingga bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.

    Lanjut dia, daun kelor tersebut diolah menjadi serbuk dan bisa dikonsumsi dengan cara dicampur sengan air. “Untuk saat ini BUMDes Abiantuwung Winangun memasarkan dua jenis olahan daun kelor itu, ada serbuk murni dan ada yang sudah dicampur dengan susu, dan gula aren. Dan harganya bervariasi tergantung ukuran,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Pentingnya HAKI Bagi UMKM di Bali

    Dalam satu minggu, dirinya bisa menghabiskan 10 kilogram serbuk daun kelor. Dan sejauh ini untuk daun kelor yang diolah didapatkannya dari kebun disekitar rumahnya di Banjar Pasekan Tengah, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan. “Di sekitar sini ada sekitar 300 pohon, tapi kalau kurang kita ambil lagi di petani,” lanjutnya.

    Ditambahkannya, BUMDes Abiantuwung Winangun memiliki berbagai produk UKM yang siap dipasarkan. Mulai dari bumbu rujak, arang batok kelapa, canang, jaja begina, nasi jinggo, kusen, hidroponik, jasa fotografer, peternak babi, dekorasi, tukang bangunan, tukang style Bali, pijat profesional, jajan basah, keben, tedung, betutu ayam, rabuk organik, paping 3D, hingga minuman herbal dari daun kelor.

    “Ini baru setengahnya saja, masih banyak lagi UKM di Desa Abiantuwung yang akan kami bantu pasarkan melalui BUMDes, dan hampir semuanya ada,” tandasnya. (dw/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi