GianyarSosial

Ratusan Warga Keramas Tukar Sampah dengan Beras

    GIANYAR, Kilasbali.com – Kader kebersihan dalam Komunitas Keramas Kedas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, menggelar kegiatan penukaran sampah dengan beras, Minggu (27/12/2020).

    Kegiatan Keramas Kedas ini menerima penukaran sebanyak 1,7 ton sampah anorganik. Sampah ditukar oleh 216 nasabah Bank Sampah desa setempat dengan 260 kg beras.

    Tampak kegiatan tersebut dipantau Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, dan jajaran, Kepala Desa Keramas I Gusti Putu Sarjana, dan seluruh kader Komunitas Keramas Kedas.

    Pantuan di lokasi, warga yang menukar sampah mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak antusias. Penukaran ini sangat ditunggu-tunggu warga.

    Karena kebanyakan warga yang sudah rajin mengumpulkan sampah plastik makin kewalahan tempat menampung sampah.

    Baca Juga:  Atasi Stunting 'Berkunjung dan Berbagi', Rai Wahyuni Sanjaya Berkolaborasi dengan Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Bali

    Ketua Komunitas Keramas Kedas I Gusti Ayu Ketut Widiasih mengatakan penukaran sampah anorganik dengan beras ini menyusul keberadaan donatur beras untuk kegiatan itu.

    Menurutnya, donasi itu yakni dari komunitas peduli lingkungan, DLH Gianyar, dan lain-lainnya. Hasilnya, sampah yang disetor oleh 216 nasabah Bank Sampah dapat ditukar dengan 260 kg beras.

    “Sebelum ini, kami di Bank Sampah hanya menerima penukaran sampah anorgnik dengan uang, lanjut ditabung di bank sampah,’’ jelas aktivis Komunitas Peduli Lingkungan Toltol asal Banjar Lebah, Desa Keramas.

    Plt Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat khususnya di Desa Keramas, yang semakin tinggi dalam mengumpulkan sampah.

    Menurutnya, model penukaran sampah dengan beras ini sangat baik karena ada bank sampah di Keramas.

    Baca Juga:  Cek Pelayanan ‘Prima’ Kantor Samsat, Kapolres Gianyar: Jangan Persulit Masyarakat

    “Karena dengan ada bank sampah, jika tak ada donasi beras, maka bank sampah yang membeli sampah ini,’’ jelas pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini. Penukaran sampah ini juga sangat untuk menambah bahan pangan masyarakat di tengah pandemi.

    Kujus Pawitra menilai masyarakat makin sadar bahwa penukaran sampah bukan tujuan utama. Apalagi hanya untuk menadapatkan uang atau beras. Jauh dari itu, masyarakat makin sadar tentang lingkungan sehat dan bersih.

    “Terpenting, ada sinergi antara semangat masyarakat dengan pemerintah dan pihak swasta yang peduli lingkungan,’’ jelas Sekretaris DPRD Gianyar ini.

    Kepala Desa Keramas I Gusti Putu Sarjana menambahkan, Pemerintah Desa Keramas kini telah menerbitkan Perdes Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pengeloalan Sampah Berbasis Sumber. Perdes ini akan diuji terapkan mulai Januari 2021, dan akan dimulai Maret 2021.

    Baca Juga:  Karena Ini KPU Belum Umumkan Caleg Lolos

    Perdes antara lain mengatur tentang pengelolaan berretribusi. Antara lain, Rp 20.000 per bln/KK untu sampah rumah tangga, sampah pedagang Rp 2.000/bulan, rumah ada warung Rp 40.000/bulan.

    Sampah perusahaan/hotel antara Rp 3 juta – Rp 6 juta, sesuai volume sampah. “Pengelolaan retribusi ini, kami akan sinergikan antara BUMDes dan kader kebersihan,’’ ujarnya.

    Tambah dia, tahun 2021 Desa Keramas akan membangun TPS 3R dengan anggaran bantuan investor bernilai Rp 1,8 miliar. APBDes Keramas Tahun 2021 menganggarkan Rp 300 juta untuk operasional pengelolaan sampah. (ina/dx/jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi