BirokrasiEkonomi BisnisGianyar

Proyek Prestisius, Gianyar Berhutang Rp 343 M

    GIANYAR, Kilasbali.com – Proyek prestisius yang dibangun di Gianyar, seperti revitalisasi Pasar Sukawati, revitalisasi Pasar Gianyar, pembangunan rumah sakit, revitalisasi Stadion Dipta Gianyar, serta penataan taman hingga penataan jalur pendestrian adalah gebrakan Bupati Gianyar yang banyak menuai respon positif masyarakat.

    Proyek keseluruhan yang bernilai Rp 1,2 triliun, itu bersumber dari APBN dan APBD Gianyar, beberapa di antaranya bersumber dari hutang. Yakni, sebesar Rp 209 miliar di Bank BPD Bali dan Rp 134 miliar di PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).

    Meskipun dalam situasi pandemi covid-19 yang mengakibatkan perekonomian melemah, Pemkab Gianyar optimistis dapat melunasi hutang sesuai waktu yang ditetapkan.

    Bahkan Bupati Gianyar, Made Mahayastra menilai jumlah utang tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gianyar selama dua tahun ini.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Usulkan Revitalisasi Pasar Taman Sari ke Pemprov Bali

    “Utang Pemkab Gianyar di BPD Bali sebesar Rp 209 miliar dan PT SMI sebesar Rp 134 miliar. Terkait utang di PT SMI ini, lebih tepat disebut bantuan, bukan utang. Sebab, dana tersebut tidak diberikan secara sembarangan,” ungkap Bupati Mahayastra, Rabu (30/12/2020).

    Disebutkan, bantun tersebut hanya diberikan pada daerah yang berprestasi. Sebaba hanya diberikan untuk pembangunan pasar, rumah sakit hingga jembatan. Verifikasinya ketat, dan tidak boleh untuk bangun kantor, AMDK, dan utility.

    “Pembayarannya pun baru dilakukan tahun 2023, sementara pengembalian modalnya sampai delapan tahun. 10 tahun mendatang. Nilai utang tersebut akan kecil. Buktinya dua tahun lalu, PAD hanya Rp 770 miliar, dan dua tahun berselang sudah menjadi Rp 1,6 triliun. Tidak usah khawatir, DSCR (rasio cakupan pelunasan hutang) kita 9,5 persen dari minimal yang boleh melakukan pinjaman 2,5 persen,” ujarnya.

    Baca Juga:  Roadshow, Wisnu Temui Sulinggih dan Aktif di Medsos

    Politikus PDIP asal Payangan tersebut mengatakan, dikarenakan prestasi pembangunan yang dilakukan pihaknya selama ini, banyak pihak yang menawarkan pinjaman, termasuk Bank Dunia. Terkait hal tersebut, Mahayastra mengantakan dirinya memiliki keinginan menambah utang antara Rp 600-700 miliar. Namun pihaknya masih memikirkan hal tersebut.

    Ditambahkan, mega proyek di Kota Seni Gianyar ini ditarget selesai dibangun tahun 2021. Dengan rincian, Proyek pasar selesainya pada 15 November 2021, Rumah Sakit pada Desember 2021, Pasar Sukawati walaupun dana APBN selesainya juga pada Desember 2021.

    Bupati asal Malinggih Payangan ini juga menyebutkan, tahun 2021 pembangunan di Gianyar tidak semasif tahun 2020. Sebab, tahun 2021 hanya dilaksankan proyek kecil sperti perbaikan jalan, persiapan Piala Dunia U-20, dan beberapa proyek kecil lainnya.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    “Walaupun Piala Dunia U-20 di undur, daerah harus tetap melaksanakan melaksankan revitalisasi sarna pendukungnya,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button