TABANAN, Kilasbali.com – Suasana Lapangan Bulu tangkis Sanida, Banjar Tegal Belodan, Dauh Peken, Tabanan pada Minggu malam (17/1/2021) sekitar pukul 20.30 WITA mendadak ramai.
Slamat Kusdianto (52) asal Perumahan Becik, Banjar Bongan Kauh Kaja, Bongan, Tabanan, meninggal dunia saat bermain bulutangkis.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum kejadian saksi Sigit (50) yang sudah selesai bermaian bulutangkis bersama kelompoknya dari pukul 18.00 sampai dengan 20.00 WITA.
Saat mau pulang sekitar pukul 20.30 WITA, datang korban mengajak bermain. Karena saat itu kelompoknya korban yang bermain pukul 20.00 sampai dengan 21.00 WITA tidak ada yang hadir.
Sigit kemudian dipaksa bermain. Saat bermain bulutangkis haya kurang lebih 10 menit, permainan dihentikan. Sigit melihat korban sedang menelpon seseorang.
Tiba-tiba korban merebahkan badannya. Saksi pun mencari pengelola Lapangan Sangida, lalu menghubungi keluarganya.
Selang beberapa menit kemudian, anak dari korban Wahyu (25) yang dihubungi via telepon langsung saksi datang ke lapangan Sangida.
Saat tiba di lapangan, ia pun mendapati orang tuanya sudah tertidur di pinggir lapangan. Ketika didekati, dan dicoba dibangunkan ternyata ayahnya sudah meninggal dunia.
Korban kemudian dibawa dengan ambulance ke BRSUD Tabanan untuk ditindaklanjuti.
“Bapak saya memang punya riwayat sakit stroke, dan dari keterangan dokter rumah sakit yang memeriksa bahwa orang tua saya meninggal karena jantung,” pungkasnya.
Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Nyoman Subagia membenarkan peristiwa tersebut.
“Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban, dan ikhlas dengan peristiwa ini sebagai musibah,” ungkapnya.
Tambah dia, jenazah telah dibawa pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka. (gd/kb)