GIANYAR, Kilasbali.com – Guyuran hujan yang terus menerus, juga menyebakan rusak badan jalan. Di Jalan Raya Bedahulu, Blahbtuh, bagian sambungan gorong-gorong pun jebol.
Menghindari kecelakaan, bagian jalan yang rusak pun ditutupi karung pasir dan dipasang tanda.
Warga pun memertanaykan kualitas proyek gorong-gorong yang 4 bulan dibangun tersebut.
Proyek yang di laksanakan di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, Oktober 2020 lalu itupun harus dilakukan dengan penutipan jalur.
Sebagaimana diketahui, proyek gorog-gorong itu dipriorotaskan untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut setiap turun hujan.
Sebelumnya, drainase yang ada di tengah jalan ini sempit dan tersumbat sampah, sehingga jalan ini selalu menjadi langganan banjir hingga ketinggian selutut.
Setelah proyek drainase ini ada, banjir pun hilang dari areal ini. Bahkan setiap hujan, meskipun sangat lebat, pengendara yang lewat di jalan provinsi ini tidak lagi terjebak banjir.
Sayangnya, belum genap empat bulan, kini aspal di atas drainase rusak, karena bagian sambungan gorong-gorong diduga jebol.
Guna mengantisipasi jebol yang lebih parah, material penanda pun ditaruh di sana. Namun dengan adanya plang ini, kelancaran lalu lintas menjadi terganggu.
Perbekel Bedulu, I Putu Ariawan saat dikonfirmasi mengatakan, kerusakan tersebut terjadi saat hujan yang tak henti dari pagi hingga malam hari, sekitar dua hari lalu.
Beruntung, kata dia, tidak ada korban atas kondisi ini. Pihaknya pun telah menginformasikan ke pihak PU Bali terkait kerusakan ini, dan berharap segera mendapatkan penanganan agar tidak menganggu akses lalu lintas.
“Aspal di atas gorong-gorong ini didapati rusak sejak dua hari lalu. Pihak petugas kontrol yang bertugas sepanjang jalan itu sudah melakukan apengecekan. Dan tadi pagi saya kordinasi lagi,” terangnya singkat. (ina/kb)