GIANYAR, Kilasbali.com – Sejak bulan Desember lalu, di Gianyar telah terjadi bencana di puluhan titik. Bencana yang menjadi agenda rutin tahunan ini diperkirakan akan terus menghantui hingga bulan Maret 2021 mendatang. Mengantisipasi terjadinya korban, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gianyar, Ngakan Darmajati, yang didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik IGN Dibya Presasta mengatakan, dari kalender musim, bulan Desember-Maret biasanya kejadian bencana melonjak. Tahun ini bencana alam dikauinya marak.
“Menurut imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ektrim akan terjadi sampai Februari. Karena itu kami imbau masyarakat waspada terhadap bencana,” ungkapnya.
Disebutkan, cuaca ekstrim sejak Desember banyak terjadi bencana alam. Seperti Pohon tumbang, longsor dan air meluap, malah hampir terjadi setiap hari.
Karena itu, masyarakat ldiimbau jika bepergian harus hati-hati, menjaga lingkungan terutama membuang sampah tidak sembarangan dan jika ada pohon lapuk dan berpotensi tumbang segera dilaporkan untuk dilakukan pemangkasan.
“Imbauan sudah kami sampaikan sejak September-Oktober. Selain secara rutin kami juga imbau di lapangan,” jelasnya.
Dikatakan, bencana sejak Januari 2021 belum ada korban jiwa. Namun korban materi nilainya miliaran lebih.
Hal ini bisa dilihat dari proposal bencana yang disampaikan perorangan 25 proposal nilainya Rp 465 juta dan proposal yang diajukan kelompok masyarakat Rp 914 juta.
“lni yang kecil- kecil. Bencana yang kerugiannya besar belum masuk,” katanya.
Terhadap proposal yang masuk, Darmajati mengatakan, akan dilakukan kajian dulu. Bantuannya sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah. “Tidak serta merta berapa diajukan akan dibiayai,” ungkapnya.
Dijelaskan, terkait bencana Pemkab Gianyar cukup serius menanggulangi bencana. Hal ini dibuktikan dengan diberikan anggaran lebih terhadap BPBD. Tahun ini BPBD dialokasikan anggaran Rp 5 miliar untuk bencana tidak trencana (BTT). Sedangkan tahun sebelumnya anggaran BTT dikelola Badan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKAD).
Terkait penanggulangan bencana, kata dia, BPBD bersinergi dengan instansi terkait. TNI- Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Satpol PP dan Damkar, PLN dan lainnya. Selama ini sinergi berjalan baik. Hal ini cukup membantu penanganan bencana di lapangan.
“Kami di BPBD sudah mempersiapkan alat dan personel sebelum.bulan- bulan bencana. Personel BPBD pun harus selalu siap baik siang naupun malam,” pungkasnya. (ina/kb)