GIANYAR, Kilasbali.com – Masa PPKM berskala mikro, pelaksanaan ritual penglukatan di Pura Tirta Empul tetap berjalan namun diperketat. Hari ini, Kamis (11/2/2021), yang bertepatan dengan bulan mati (Tilem) Petugas Polsek Tampaksiring pun pun memperketat Prokes. Kedatangan belasan warga disabilitas pun membuat pelayanan petugas tidak lagi mengawasi namun juga melakukan penuntunan.
Mangantisipasi peningkatan umat yang melaksanakan penglukatan (mandi suci), aparat Polsek Tampaksiring memperketat pengawasan di Pura Tirta Empul, Tampaksiring.
Karena dalam penerapan PPKM berbasis mikro, petugas harus memastikan 6M dilaksanakan umat.
Namun, kedatanngan belasan umat disabelitas yang juga mengikuti penglukatan, petugas pun tidak hanya mengawasi.
Sejumlah personil langsung melakukan penuntunan hingga kolam pancuran agar disablitas ini tetap mendapatkan pelayanan dan tidak menimbulkan penumpukan umat.
AKP I Wayan Sujana yang turun langsung melakukan pengawasan mengungkapkan jika sudah memprediksi jika saat Tilem akan ada penambahan kunjungan ke Pura Tirta Empul.
Karena itu, jumlah personil yang diturunkannya juga ditambah untuk memperketat pengawasan prokes.
Namun tanpa dinyana, kedatangan umat disabelitas ini, jajarannya pun tidak lagi hanya memgawasi.
Namun juga membantu para difabel ini agar mendapat pelayanan yang sama.
“Sejumlah anggota kami arahkan untuk menuntun umat difabel ini. Selain memastikan prokes, juga untuk menghindari penumpukan umat,” ungkap Kapolsek.
Disebutkan pula, pihak pengelola hingga kini tetap memberikan batasannm jumlah untuk memasuki kolam pancuran.
Bahkan petugas objek sudah menyediakan kartu dengan berbagai warna, agar mempermudah mengatur umat hingga tidak terjadi kerumunan.
Selain menyediakan kartu, disediakan pula masker bagi pemedek bila ditemupakan pada saat itu tidak memakai masker.
“Kami tidak akan menghambat umat melakukan pengelukatan, kami hanya mengatur sesuai aturan, ada masker juga bagi pemedek,” pungkas Kapolsek. (ina/kb)