GIANYAR, Kilasbali.com – Meskipun sewa kontrak hotel sudah selesai, Pemkab Gianyar memastikan karantina untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 tetap dilaksanakan di hotel. Namun, kini Pemkab Gianyar tidak lagi menggunakan sistem kontrak, melainkan melakukan pembayaran sewa kamar layaknya wisatawan.
Bupati Gianyar, I Made Mahayatra mengungkapkan nilai sewa kamar hotel, yakni Suli dan Maxone hanya Rp200 ribu per hari. “Itu sudah dapat makan pagi, siang, sore,” ujar Mahayastra, Minggu (28/2/2021).
Karena itu, kerjasama yang dilakukan Pemkab dengan pihak hotel hanya melakukan pembayaran terhadap kamar yang dipakai. “Berbeda sistemnya. Sebelumnya semua kamar kami sewa. Kali ini kami hanya membayar terhadap kamar yang diisi pasien. Kami sudah melakukan negosiasi dengan pihak hotel ketemu kesepakatan nilai seperti itu,” jelasnya.
Kata dia, negosiasi pendekatan kemanusian dengan pihak hotel. Beruntung pihak hotel juga sama-sama mengerti dengan situasi keuangan pemkab ini. “Kami telah menandatangi kembali kerjasama dengan dua hotel Suli dan Maxone, nilai sewa kamar tidak begitu besar, kita sama-sama diuntungkan dalam situasi ini, dengan nilai sewa itu hotel cukup menutupi oprasionalnya,” jelasnya.
Memang diakuinya, dampak dari pandemi membuat keuangan Gianyar sangat kritis. Bahkan diperkirakan bila situasi belum membaik, pihaknya hanya bisa membayar gaji pegawai sampai bulan September.
“Pada triwulan pertama 2020 (Januari, Februari dan Maret), pendapatan Gianyar sudah masuk Rp 540 miliar. Namun setelah itu hingga saat ini tidak sampai menyentuh Rp 30 miliar. Sampai mau habis Februari ini baru Rp 20 miliar kita dapat. Untuk bayar pegawai, mungkin kekuatan kita sampai September 2021,” terangnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya telah menyatakan “perang” dengan strategi khusus, agar sesegara mungkin Gianyar terbebas covid-19 dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal. (ina/kb)
“Tidak hanya perang medis, ini juga perang wacana, gas dan rem semua diserahkan kepada pemimpin daerah,” pungkasnya. (ina/kb)