GianyarPeristiwa

Sampah Medis Berserakan Meresahkan Warga Bitera

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sampah medis yang dibuang di sebuah lahan milik warga, meresahkan warga Kelurahan Bitera, Gianyar. Temuan sampah medis yang berserakan inipun langsung ditangani oleh aparat kepolisian untuk menelusuri asal usul ataupun pembuang yang terancam terjerat pidana ini. Sementara pihak RSU Sanjiwani memastikan sampah medis itu, bukan berasal dari pihkanya.

    Sampah medis terbungkus dengan kantong plastik di ketahui Sabtu, (29/5/2021). Di dalamnya berisi berisikan plastik botol infus bekas, obat-obatan, masker dan sejenisnya.

    Baca Juga:  Karena Ini KPU Belum Umumkan Caleg Lolos

    Ironisnya, sebagian sampah medis terurai karena kantong plastik dibuang sembarangan. Sampah itu ditemukan oleh pemilik lahan, lanjut dilaporkan prajuru dan petugas kelurahan.

    “Saat ditemukan, sampah medis sebagian isinya berserakan. Kebetulan lahan itu posisinya di pinggir jalan utama,” terang salah seorang warga.

    Warga setempat resah, karena sebagian sudah memahami jika sampah medis seharusnya ditangani oleh pengelola limbah khusus, karena tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) yang bersifat infeksius.

    Bahkan, pelakunya bisa dijerat pidana. Selain itu, dalam desa adat, sampah ini disebut juga sampah ‘cemer’ atau kotor, yang dapat mengusik kesucian desa.

    Menindaklanjuti laporan dan keresahan warga ini, petugas dari Satreskrim Polres Gianyar pun mendatangi lokasi. Dan saat ini sampah medis tersebut telah diamankan, dan dititipkan di RSUD Sanjiwani untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Baca Juga:  Cek Pelayanan ‘Prima’ Kantor Samsat, Kapolres Gianyar: Jangan Persulit Masyarakat

    Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Komang Upeksa memastikan itu bukan sampah medis dari RSUD Sanjiwani dan RSUD Payangan.

    Sebab selama ini, rumah sakit milik pemerintah, telah bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan sampah/limbah medis.

    Pihaknya pun menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. “Kami dari Dinas hanya memberikan pembinaan, baik pada klinik swasta, dokter praktik swasta dan sebagainya yang bergerak di bidang kesehatan,” terangnya.

    Baca Juga:  Menghilang Empat Hari, Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Irigasi

    Pihaknya menyayangkan jika pelakunya dari kalangan medis atau penyedia layanan kesehatan lainnya. Sebagai pembelajaran, pihaknya pun berharap pelakunya terungkap dikenai sanksi tegas. Karena selain merusak lingkungan, sampah medis ini sangat membahayakan masyarakat. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi