GIANYAR, Kilasbali.com – Pembuangan limbah rumah tangga ke saluran drainase yang juga berfungsi sebagai saluran irigasi di depan rumah warga Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Tegallalang, dalam beberapa tahun ini memang tidak kentara.
Namun, kini setelah ada perbaikan irigasi, limbah itu justru menggenang dan bau menyengat mengusik pemukiman mereka. Ujung-ujungnya, instansi terkait dilibatkan untuk menangani masalah lingkungan yang mereka ciptakan sendiri.
Dari keterangan yang diterima, Rabu (9/6/2021), limbah rumah tangga di pemukiman itu, memang sejak dulu dibuang ke selokan yang juga saluran irigasi. Namun, kini dampak buruknya baru dirasakan oleh warga sendiri.
Hal ini terjadi karena saluran drainase tersebut kering akibat adanya perbaikan, sehingga limbah rumah tangga mereka pun tergenang di saluran drainase. Dan, hal tersebut kini menimbulkan bau menyengat.
Atas kondisi ini, instansi terkait pun dilibatkan termasuk TNI ikut turun tangan membantu warga untuk menghilangkan bau busuk limbah.
Awalnya, petugas mencoba menggunakan cairan eco enzim atau cairan dari permentasi buah-buahan. Namun dikarenakan usai disemprotkan eco enzim warga kembali membuang limbah rumah tangganya, cairan tersebut pun tidak bertahan lama.
“Jika membuang limbah rumah tangga ini terus terjadi, gemanapun sulit diatasi. Selama ini kan dihanyutkan oleh aliran irigasi dan pastinya terkirim ke sawah-sawah,” ungkap salah seorang petugas.
Perbekel Sebatu, Wayan Tangsi Asrama pun tidak menampik kondisi ini.
Disebutkan, hampir warganya membuang limbah rumah tangganya ke saluran irigasi tersebut, iapun tidak mengetahui jumlah secara pasti.
Ironisnya, pembuangan limbah ini sudah terjadi sejak lama. Kini baru kentara saat ada perbaikan saluran irigasi, sehingga sekarang menggenang, dan menimbulkan bau busuk.
“Belum lama ini, kami dibantu oleh aparat TNI dalam menghilangkan bau. Namun dikarenakan ada timbunan limbah baru, sehingga bau kembali menyengat,” ungkapnya.
Camat Tegalalang, I Komang Alit Adnyana mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan bau tersebut.
Karena itu pihaknya, meminta warga untuk gotong royong, namun tapi karena limbahnya terlalu banyak, sehingga tidak bisa ditanggulangi sekaligus.
“Selain mencari solusi untuk menghilangkan bau menyengat, kami juga akan mengintensifkan edukasi supaya warga memikir alternatif menyikapi limbah rumah tangga ini,” pungkasnya. (ina/kb)