Tinjau Vaksinasi Anak di SMPN 3 Denpasar, Ini Kata Jaya Negara

DENPASAR, Kilasbali.com – Pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun berlangsung di SMPN 3 Denpasar Sabtu (10/7/2021). Kegiatan ini ditinjau Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Pj. Sekda Denpasar I Made Toya, Kadis Kesehatan dr. Luh Putu Sri Armini, serta Plt. Kadis Dikpora I Gusti Ngurah Eddy Mulya.
Jaya Negara menyampaikan, dalam PPKM Darurat saat ini Pemkot Denpasar fokus pada pelaksanaan vaksinasi. Khusus pada vaksinasi anak usia 12-17 Tahun dengan harapan mendorong persiapan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Pada vaksinasi tahap kedua dalam 28 hari ke depan, pihaknya akan memantau imunitas siswa sekolah yang nantinya dapat menjadi acuan pelaksanan sekolah tatap muka.
Jaya Negara berharap vaksinasi bagi siswa sekolah dapat berjalan lancar hingga proses vaksinasi tahap kedua. Seperti di SMP N 3 Denpasar ini nantinya dapat dipersiapkan untuk sekolah tatap muka yang tetap melihat rata-rata tingkat imunitas siswa.
“Pelaksanaan sekolah tatap muka yang tentu melihat imunitas anak-anak. Jika imunitas di atas rata-rata kita dorong sekolah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas yakni setangah siswa melakukan secara daring dan setengah siswa melakukan pembelajaran tatap muka dengan guru yang sama,” ujarnya.
Sementara Kepala Sekolah SMP N 3 Denpasar, I Wayan Murdana mengatakan program vaksinasi bagi siswa menjadi program yang sangat baik dari pemerintah pusat dan Wali Kota Denpasar.
Vaksinasi ini menjadi hal dasar sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan persiapan sarana prasarana dari sekolah yang berkaitan dengan protokol kesehatan.
“Jika kita nantinya dapat melakukan pembelajaran tatap muka akan melakukan tahapan simulasi terlebih dahulu di sekolah sehingga membiasakan siswa dan guru dengan disiplin prokes,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan SMPN 3 Denpasar memiliki 1.100 siswa dari kelas 7 hingga kelas 9. Vaksnasi ini melibatkan siswa kelas 8 dan kelas 9. Dari pelaksanaan vaksinasi ini nantinya menjadi salah satu pertimbangan untuk pembelajaran tatap muka.
“Proses pembejaran secara terbatas nanti akan kita persiapkan aturan tegas agar tidak menimbulkan kerumunan, dan juga orang tua siswa agar siap menunggu anak-anak karena proses belajar secara terbatas melibatkan 20 orang anak tiap kelas, dan juga melakukan pembelajaran secara daring,” ujarnya.(kb/rls)