DENPASAR, Kilasbali.com – Pj. Sekda Kota Denpasar I Made Toya mengatakan warga yang menjalani isolasi terpusat (isoter) yang ber KTP di luar Kota Denpasar diarahkan untuk menjalani isoter yang disediakan oleh pemerintah provinsi.
“Jadi di beberapa hotel sudah dilaksanakan, dan itu sudah berjalan. Tidak ada masalah,” ucapnya, Rabu (18/8/2021).
Ia menambahkan di kota Denpasar ada 4 hotel yang dibiayai oleh Pemkot Denpasar untuk menjadi tempat isoter. Tapi karena ada beberapa yang dibiayai oleh provinsi, akhirnya dikurangi. Total semua termasuk yang dibiayai provinsi ada 8 tempat isoter karena ada beberapa tambahan yang diberikan Provinsi Bali.
Made Toya juga mengatakan untuk warga yang isolasi mandiri (isoman) masih bergerak terus, sehingga pihaknya berharap tidak ada lagi masyarakat yang isoman.
“Sudah kita gerakkan semua. Karena yang menggerakkan bukan hanya kita saja tapi juga aparat terbawah kepala lingkungan dan kepala dusun termasuk TNI dan Polri sama-sama bergerak,” jelasnya.
Ia menambahkan terkait isoter di desa adat, jika sudah ada tempat pihaknya akan mencoba untuk mencari formulasi yang tepat.
“Kita fokuskan dulu di hotel, jadi ini kan tergantung tempat. Kalau tempat tidak memadai kasihan juga orang yang isoter. Contohnya kamar mandi orang isoter harus masing-masing, tidak boleh bersamaan,” imbuhnya.
Pihaknya juga sudah bersinergi dengan TNI/Polri jika ada masyarakat yang tidak mau dibawa ke tempat isoter.
“Kita koordinasikan dengan TNI/Polri supaya dia mau ke isoter. Jadi kalau ada alasan-alasan tertentu umpama ada anak kecil, karena tidak bisa ditaruh di isoter, ya kita tugaskan puskesmas untuk mengawasi, juga kesehatannya,” pungkasnya.(sgt/kb)