GianyarNews UpdatePeristiwa

Jalan Amblas di Pejeng, Jaringan PDAM Ikut Terputus

    Jalan Amblas di Pejeng, Jaringan PDAM Ikut Terputus

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tak hanya memutus jalur penghubung antar desa pelayanan PDAM pun ikut kena dampak. Pipa PDAM ikut tergerus dan terputus. Akibatnya, ratusan  pelanggan pun sempat tak terlayani.

    Syukurnya, untuk meminimalisir air terbuang,  petugas langsung melakukan penyambungan sementara meski beresiko jika terjadi longsor susulan.

    Dari keterangan salah seorang warga Panglan, I Nyoman Pujawan, Selasa (16/11/2021), mengungkapkan sejak musibah itu, air langsung macet.

    Untuk sementara warga hanya mengandalkan  air penampungan untuk masak. Sedangkan untuk mandi, terpaksa ke pancuran atau sungai.

    “Mungkin ada pipa distribusi yang berada di bawah jalan tersebut putus,” duganya.

    Sementara dari keterangan pihak  PDAM Gianyar, disebutkan ada sebanyak kurang lebih 150 sambungan rumah (SR) yang terdampak dari putusnya pipa distribusi perusahaan daerah yang kini bersama Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar.

    Baca Juga:  Gondol Safety Box Resto, Pria Ini Ditangkap Polisi

    Mereka berada di kawasan Banjar Panglan dan Banjar Kelusu.

    Namun dalam hal ini pihak PDAM Gianyar telah bergerak cepat. Dimana untuk memenuhi kebutuhan air warga Panglan, pihak PDAM mengambil sumber air di zona Tarukan dengan alir dari perempatan Pejeng ke arah timur. Sementara untuk warga Banjar Kelusu tetap menggunakan air di Zona Gepokan.

    Dirut Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kencana membenarkan hal tersebut. Kata dia, pasca terjadinya longsor di jalan penghubung Pejeng dan Pejeng Kelod, pipa distribusi putus.

    Baca Juga:  Begini Kronologis Kecelakaan Maut di Jembatan Yeh Nu

    Bahkan penutupan pipa rusak ini dilakukan dengan mempertaruhkan nyawa. Dimana pipa tersebut berada sekitar satu meter di bawah hotmix,  dan di bawah pipa itu terdapat jurang sedalam lebih dari 25 meter.

    Dalam melakukan penutupan tersebut, pihaknya turun menggunakan tali dengan dibantu oleh sejumlah warga. Sebab, jika tidak segera ditutup, maka air akan terbuang.

    Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memberikan pelayanan prima pada pelanggan, Sastra mengatakan pihaknya mengambil pasokan air dari sumber di zona lain.

    Baca Juga:  Banyak Ditemukan Penduduk Sudah Meninggal Masih Terdaftar sebagai Pemilih

    Meski demikian, pejabat asal Kecamatan Payangan ini menegaskan debit air yang diterima oleh warga di zona tersebut tetap normal.

    “Kami pastikan tidak mengurangi debit air yang diterima warga karena hanya terjadi jika ada kebocoran pipa di zona tersebut,” ujarnya.

    Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, I Wayan Karya mengatakan, timnya masih turun ke lapangan untuk melakukan analisa terkait penyebab jebolnya jalan tersebut. Terkait kerugian yang dialami dan berapa biaya perbaikan tersebut, kata dia, masih dalam kajian pihaknya.

    “Masih dalam kajian, tim masih di lapangan, dari kemarin kita sudah lakukan pengumpulan data terkait hal ini,” ujarnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi