Denpasar

Denfest di Tengah Pandemi, Ekonomi Bergeliat Warga Tetap Sehat

    DENPASAR, Kilasbali.com – Event tahunan Denpasar Festival (Denfest) kembali digelar meskipun di tengah pandemi Covid-19.

    Memasuki penyelenggaraan ke-14 di Tahun 2021, Denfest mengusung tema “Arsa Wijaya” yang bermakna Kemenangan Harapan, berlangsung dari 10-23 Desember 2021.

    Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan gelaran Denfest ke-14 tidak lepas dari komitmen Pemkot Denpasar yang konsisten mempertahankan event ini di masa pandemi.

    Tema “Arsa Wijaya” yang mengandung makna Kemenangan Harapan menjadi spirit bahwa kreativitas adalah kekuatan untuk mengatasi kesulitan, terutama dalam krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19.

    “Spirit yang kita ambil ini ingin memenangkan harapan, dimana selama dua tahun ini kita menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak pada terpuruknya perekonomian, sehingga kita harus bangkit,” ujarnya.

    Ia menjelaskan Denfest ke-14 dikemas menjadi ruang kreativitas bagi kreator dan pelaku UMKM sebagai program padat karya berbasis seni budaya. Sehingga diharapkan mampu memberikan motivasi kepada seniman, musisi dan seluruh kreator agar tetap berkreatifitas di masa pandemi.

    “Kita harus terus bangkit dari keterpurukan, mari kita bangun soliditas dengan spirit kita semua bersaudara. Mudah-mudahan pandemi segera berlalu, Bali cepat pulih, Denpasar cepat pulih, sehingga kita bisa menjalankan kewajiban masing-masing,” ujarnya.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Sementara Kadis Pariwisata Kota Denpasar MA Dezire Mulyani menyampaikan, Denfest 2021 menyebar di empat Kecamatan dengan melibatkan total 926 seniman, 215 musisi, 20 komunitas Film dan 71 UMKM Denpasar.

    “Sebaran lokasi ini untuk membatasi munculnya kerumunan yang rentan dalam masa pandemi, sehingga diharapkan pelaksanaan Denfest dapat berjalan aman, lancar dan sehat,” ujarnya.

    Menurut Dezire, setiap lokasi Denfest telah didata dan disesuaikan kebutuhan terhadap daya dukung yang tersedia dengan proses terdeteksi melalui pemindaian Kode Reaksi Cepat (QR Code) Pedulilindungi.

    Sehingga diharapkan seluruh element masyarakat merasa aman dan nyaman selama menyaksikan maupun mengunjungi Denfest dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Bahkan semua seniman, musisi dan pengisi acara sebelum tampil akan di swab antigen.

    “Kami mendorong adaptasi, partisipasi dan penonton agar menikmati secara virtual melalui live streaming yang disiarkan pada kanal youtube kreativi Denpasar. Kehadiran masyarakat Denpasar dalam setiap agenda Denfest wajib memenuhi prokes dan mewajibkan mengunduh aplikasi Pedulilindungi,” ujarnya.

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

    Gelaran Denfest ke-14 dengan konsep Catur Desa salah satunya dilaksanakan di Wantilan Desa Adat Pohgading, Kecamatan Denpaasar Utara.

    Selain pentas seni, di tempat ini juga menghadirkan stand UMKM yang telah terpilih oleh pihak desa setempat untuk menyemarakkan Denfest.

    Cuaca yang tidak menentu kadang panas, kadang hujan di Desa Adat Poh Gading tidak menyurutkan semangat pelaku UMKM menjual berbagai produknya.

    Putri, salah seorang pemilik stand UMKM kini bisa tersenyum. Event Denfest ditengah pandemi Covid-19 memberikan kesempatan bagi dirinya untuk menambah rejeki.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Dirinya mengaku senang karena pengunjung sudah disiapkan sarana penunjang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan mulai dari pengecekan suhu tubuh, tempat mencuci tangan, wajib menggunakan masker, dan telah dipasang barcode Pedulilindungi.

    Pelaksanaan prinsip Catur Desa dalam perhelatan Denfest ke-14, yakni menyebar di empat wilayah di Denpasar juga disambut baik oleh Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra.

    Derasnya hujan di Banjar Abasan Tegal Buah, Desa Padangsambian Kelod, tidak menyurutkan semarak pementasan seni kontemporer dari para seniman Kota Denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

    Wijaya Saputra sangat mengapreasiasi langkah Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan Denfest ke-14 yang bertujuan membangkitkan potensi kesenian dan budaya di Kota Denpasar.

    “UMKM diberi fasilitas dan protokol kesehatan juga. Kami melibatkan pecalang dan semua perangkat desa ikut terlibat, Ada sekitar lima UMKM yang terlibat dan semuanya adalah produk lokal,” pungkasnya.(sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi