GianyarNews Update

Kurang Hati-Hati, Pemotor Terjungkal di Proyek Pedestrian Peliatan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Dalam sepekan terakhir sedikitnya tiga kelakaan terjadi di proyek Pendestrian Catuspata Peliatan, Ubud. Ironisnya, pedestrian yang di bangun itu dimaksudkan untuk meminimalisir potensi kecelakaan. Namun sayang, justru sebaliknya memicu kecelakaaan. Diduga karena pemotor kurang hati-hati melintas di areal proyek yang masih dalam pengerjaan, sehingga mereka terjungkal.

    Dari keterangan yang dihimpun, Senin (27/12/2021), di areal proyek Pedestrian Catuspata, sedikitnya sudah terjadi tiga kali. Pemicunya, pemotor tidak memperhatikan gundukan saat memasuki wilayah pedestrian. Kejadiannya semua di malam hari, karena gundukan kurang terlihat.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    “Setahu saya, sudah terjadi tiga kali kecelakaan saat malam hari. Semuanya pengendara sepeda motor,” ungkap komang Suartana, seorang petugas Bankamdes Peliatan.

    Disebutkan, saat malam hari karena belum ada garis loreng sebelum memasuki pendestrian, pemotor cenderung tancap gas. Akibatnya, motornya meloncat hingga terjatuh.

    Memang diakuinya banyak yang menyoroti gundukan yang dinilai terlalu tinggi, tanpa ada rambu dan keluhan lainnya. Padahal sujatinya, pedestrian masih proyek dan belum selesai dan pemotor yang melintas tentunya harus berhati-hati.

    Baca Juga:  Potong Ekor Babi Menyakiti Ternak tanpa Manfaat

    “Pedestrian ini dengan karakter jalan bebatuan, tentunya dimaksudkan agar pengguna jalan pelan-pelan. Ini kok malah tetap tancap gas, ya fatal akibatnya,” ucapnya.

    Secara terpisah, Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyebutkan, selain menjadi pusat keramaian, catuspata adalah jalan yang rawan kecelakaan. Karena itupula, pihaknya membangun pendestrian di sejumlah titik, untuk meminimalisir potensi kecelakaan.

    Apalagi di wilayahnya itu juga kerap menjadi tempat upacara yadnya dan kegiatan lainnya. “Jadi bukannya pemicu kecelakaan, malah mengurangi kecelakaan,” jelasnya.

    Baca Juga:  Curi Motor di Bengkel, Pria Ini Ditangkap Polisi

    Bagi pemotor yaang mengalami laka di wilayah itu dipastikan pemotor yang menerobos tanpa memperhatikan situasi dan kondisi di areal setempat.

    Padahal dari selatan di simpang Banjar Kalah dan di utara di simpang Patung Arjuna  sudah ada tanda proyek.

    “Ini kan proyek masih berjalan. Kalau main terobos dan kurang hati-hati, yang resiko pemotor. Jangan salahkan proyeknya, nanti kalau sudah selesai semua pengguna japan wajib memperlambat laju kendaraan sesuai tanda yang ada,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi