DENPASAR, Kilasbali.com – Penularan kasus Covid-19 di Kota Denpasar beberapa hari belakangan ini mengalami trend peningkatan. Pemkot Denpasar pun mengambil langkah antisipasi dengan menambah tempat isolasi terpusat (isoter) dimana saat ini telah ada dua lokasi isoter.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menjelaskan untuk tempat isoter, karena kasus semakin meningkat, Pemkot Denpasar menambah lagi satu tempat isoter sehingga saat ini ada dua tempat isoter dengan kapasitas 102 tempat tidur.
“Jadi BOR nya saat ini sudah mencapai 58 persen,” sebutnya, Selasa (1/2/2022).
Ia juga menjelaskan dari beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 baik RS pemerintah maupun swasta, untuk Bed Occupancy Rate (BOR) masih pada kisaran 5 sampai 10 persen. Dengan pasien kebanyakan tidak bergejala atau bergejala ringan. Sedangkan gejala sedang sampai berat jumlahnya sangat kecil.
Sementara itu, terkait ditemukannya kluster sekolah tingkat SMA, ia mengatakan tracing dan testing di tingkat keluarga terus dikembangkan.
“Tracing dilakukan dengan gencar. Oleh karena itu kita cepat menemukan kasus. Baik di lingkungan sekolah, teman-temannya, maupun keluarga. Minimal satu kasus 10 sampai 15 tracing,” ungkapnya.
Setelah tracing, menurutnya dilanjutkan dengan testing dan hasilnya jika positif dilakukan isolasi baik di rujuk ke rumah sakit untuk yang bergejala sedang sampai berat, maupun isolasi terpusat bagi yang bergejala ringan atau tanpa gejala.
“Yang paling banyak penularan beberapa hari terakhir ini di tingkat SMA. Ada dua SMA di Kota Denpasar. Kita harapkan kepada sekolah-sekolah untuk betul-betul memperhatikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker,” tegas Dewa Rai.(sgt/kb)
