DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Gubernur Bali (Wagub) Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima audensi dari Laksmi Shari Deneefe Suardana yang terpilih untuk mewakili Provinsi Bali di ajang Puteri Indonesia 2022 yang akan digelar 18 Maret 2022. Audiensi itu berlangsung di ruang kerja Wagub Cok Ace-Kantor Gubernur Bali, Senin (21/2).
Dalam kesempatan tersebut, Cok Ace menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Laksmi Shari yang berasal dari Ubud untuk mewakili Bali dalam ajang Pemilihan Putri Indonesia 2022. Diharapkan, sebagai generasi muda Laksmi dapat memberikan vibrasi positif bagi masyarakat Bali dalam membawa nama Bali ke ajang Nasional maupun Internasional.
Selain itu, Cok Ace juga berpesan tidak hanya dalam momentum untuk mencari gelar Putri Indonesia, namun dalam kehidupan nyata diharapkan Laksmi dapat menginspirasi dan memberikan sumbangsihnya kepada Bali dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan kompeten berlandaskan pelestarian kearifan lokal.
Menanggapi hal tersebut, Laksmi yang berdarah Blasteran ini mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemeritah Provinsi Bali atas dirinya. Sebagai putri Bali, dia ingin memperjuangkan edukasi bagi anak, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Inilah visi misi utamanya mengikuti ajang PPI.
“Bagi saya edukasi adalah nomor satu, karena itu saya berusaha membuat kampanye di media sosial bernama Break Event. Misi Break Event adalah, Breaking in a Quality True Education and Empowerman Especialy for Girls,” kata Laksmi.
Menurut dia, karena hanya dengan edukasi bisa memberikan pemberdayaan, dan menurut riset yang pernah dilakukan, edukasi untuk perempuan dan keluarga berencana adalah solusi utama untuk melawan perubahan iklim di dunia. Menurut Laksmi, isu utama yang diangkat dalam Pemilihan Putri Indonesia 2022 adalah masalah edukasi.
Pandemi Covid-19 sangat merugikan anak sekolah dari sisi edukasi mereka.
“Saya sempat bicara dengan pendiri Bali Children Foundation, Margaret Barry, tentang ancaman penurunan literasi, terutama di desa terpencil seperti Desa Songan di Bangli. Selain itu saya mengadvokasikan sastra Indonesia dan budaya, tentunya melalui kerja sama dengan Ubud Writers and Readers Festival,” tambahnya.
Laksmi memiliki alasan lain mengapa mengambil bagian dalam konteks PPI 2022. Sebagai putri asli Bali, ia memiliki tanggung Jawa moral untuk berjuang demi Bali di masa pandemi Covid-19 ini.
“Saya memilih maju sebagai calon dari Bali dan hanya dari Bali, karena saya adalah orang Bali, saya dibesarkan di Ubud dan saya sangat bersyukur dibesarkan di daerah yang budayanya sangat kuat dan alamnya sangat subur juga memiliki komunitas indah,” jelas Laksmi.
Laksmi akan memberikan yang terbaik dalam ajang ini sebagai wujud terima kasih kepada Pulau Dewata dan keluarga besarnya di Ubud. (jus/kb)