DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati membuka Musyawarah Daerah (Musda) X Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar, Kamis (24/2).
Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini menyampaikan apresiasi atas keberhasilan HPI Bali menggelar Musda dengan sukses di tengah pandemi Covid – 19.
Wagub yang juga memeiliki basic pengelola asosiasi kepariwisataan sekaligus sebagai pelaku usaha sektor pariwisataan, dan saat ini sama – sama merasakan dampak dari pandemi terhadap sektor pariwisata di Bali yang sangat terpuruk.
Wagub Cok Ace menegaskan pemerintah baik pusat dan daerah tidak tinggal diam menghadapi masalah tersebut. Selalu berusaha bergerak secara dinamis menghadapi dinamika yang terjadi, terus beradaptasi dengan perubahan – perubahan.
“Baru beberapa hari ini kita buka penerbangan internasional, dengan kedatangan wisatawan kita yang pertama, disana saya sendiri hadir langsung, ingin mengetahui seberapa besar keinginan para wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Disana saya coba menyimak berapa waktu yang dibutuhkan mulai turun dari pesawat hingga naik bus, sepanjang itu wisatawan menilai pelayanan cukup baik dan teratur. Namun satu sisi, mereka harus menunggu cukup lama saat berada dalam bus, menunggu bus hingga terisi penuh. Ini pun menjadi perhatian kita, dan kebijakan langsung kita sesuaikan,” urai Wagub yang juga seorang seniman ini.
“Pemerintah tidak ragu – ragu merubah kebijakan menghadapi dinamika yang begitu pesat sekali, seperti sekarang ini kembali Gubernur Bali Bapak Wayan Koster bersama saya sedang memperjuangkan bebas karantina dan Visa On Arrival, ini sedang kami bicarakan bersama pemerintah pusat dan stake holder terkait,” imbuhnya.
Dia menyatakan ada keputusan – keputusan yang tidak bisa ditentukan secara sepihak, karena melibatkan kewenangan lintas sektoral baik kementerian maupun lembaga.
Wagub Cok Ace berikutnya menyampaikan peran penting asosiasi – asosiasi kepariwisataan untuk terlibat langsung dalam menentukan arah kebijakan pariwisata Bali kedepan, karena para pelaku usaha dinilai lebih mengetahui keinginan para wisatawan, sehingga pemerintah pun bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
“Apakah Asian market yang kita kembangkan, apa market eropa, kita juga bisa tahu apa yang dibutuhkan, apa para wisatawan ingin melihat budaya, alam atau atraksi buatan. Tentunya ini akan menjadi catatan bagi pemerintah dalam menyusun program kerja,” ungkapnya.
Senada dengan Wagub Cok Ace, Ketua Umum DPP HPI Imam Widodo juga mengakui banyak perubahan yang terjadi sebagai dampak terjadinya pandemi, tak hanya bagi pelaku usaha pariwisata namun juga dari pola perilaku para wisatawan, sehingga perlu beradaptasi.
“Marilah kita bersatu, menyamakan persepsi, bersinergi dengan pemerintah, bersatu untuk maju, bergandengan tangan, merapatkan barisan. Bangkit, tangguh, kemandirian, saling support, ini yang kita butuhkan,“ ujarnya. (jus/kb)