GIANYAR, Kilasbali.com – Kebakaran akibat lupa mematikan dupa kembali terjadi di Gianyar. Kebakaran akibat percikan api dupa menimpa dapur milik I Wayan Wardana di Banjar Kenanga, Batubulan Kangin, Sukawati, Selasa (15/3) siang. Tak hanya dapur, satu unit sepeda motor dan juga sepeda gayung juga ikut terbakar dalam peristiwa itu.
Peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui warga yang melihat kepulan asap tebal dari arah bangunan dapur milik korban. Saat kejadian, Wardana dan istrinya sedang tidak ada di rumah.
Karena sedang nyayah di Pura. Tentangga korban yang melihat asap lantas memberitahu anak korban, Ni Wayan Ocha (20) yang sedang menghaturkan sesajen di sekitar rumahnya.
Mendengar teriakan kebakaran, warga pun berdatangan ke lokasi setelah. Sembari mencoba menghalau api dengan peralatann seadanya, selang beberap menit kemudian petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar juga dimohonkan bantuan.
Pukul 10.30 Wita, unit armada Damkar tiba di lokasi kejadian. Petugas langsung membantu memadamkan api. Pukul 11.00 Wita, amukan si jago merah akhirnya berhasil dipadamkan.
Kapolsek Sukawati, Kompol Made Ariawan P, membenarkan kejadian tersebut. Anggota Polsek Sukawati melakukan pengamanan lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan petugas PLN untuk memutus jaringan listrik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Jajarannya juga telah meminta keterangan pemilik dapur. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong. Karena penghuni rumah melakukan kegiatan ngayah upacara di Pura Dalem Desa Adat Batuntang.
“Saat meninggalkan rumah hanya ada anaknya yang masih melakukan aktivitas mebanten,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, dapur ukuran 7×4 meter beserta isinya gosong. Termasuk sepeda motor Yamaha Mio dan sepeda gayung yang parkir di dekat dapur gosong. Diperkirakan kerugian kurang lebih Rp 20 juta.
“Dugaan sembahyang memakai dupa di pelangkiran kemudian ditinggal keluar ngayah dan di bawah pelangkiran ada kardus yg mudah terbakar sehingga merembet ke seputaran. Pihak korban (pemilik, red) mengikhlaskan kejadian tersebut dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah,” pungkasnya. (ina/kb)