GIANYAR, Kilasbali.com – Meski mengakui mengemudi dalam kondisi ngantuk, sopir mobil Truk Tangki Pertamina dipastikan bebas dari jeratan hukum. Karena antara sopir tangki, korban pemotor serta para pemilik warung yang ikut jadi korban sepakat untuk berdamai.
Langkah restorative justice ini disepakati setelah pengemudi karena menyanggupi untuk menanggung seluruh kerugian yang timbul dalam musibah itu.
Ditemui di ruangan Unit Laka, Satuan Lalu Lintas Polres Gianyar, seizin Kapolres dan Kasat Lantas, Kanit Laka Polres Gianyar, IPDA I Wayan Kariawan membenarkan itu, Senin (21/3).
Kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Batubulan, Banjar Denjalan, Batubulan, Sukawati, Gianyar, yang melibatkan truk tangki Pertamina, sepeda motor Scoopy dan dua warung pada Rabu lalu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Dengan penyelesaian ini, lanjut dia, sopir truk tangki mengganti rugi segala kerugian yang ditimbulkan. “Adapun total kerugian berdasarkan hidutangan Satlantas Polres Gianyar sekitar Rp 25 juta,” ungkapnya.

Dalam kecelakaan itu, pihaknya telah menangani sedari awal berdasarkan SOP. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, dan berdasarkan rekaman CCTV, diketahui bahwa kecelakaan tersebut akibat sopir truk, I Ketut Sutarka (48) dalam kondisi mengantuk, yang mengakibatkan di menabrak lampu lalu lintas, menabrak Ni Made Ladri Yanti (52) asal Denpasar Timur yang mengendarai sepeda motor Scoopy dengan kondisi terseret di kolong truk, setelah itu menabrak dua warung. “Penyebab kecelakaannya karena sopir mengantuk,” ujarnya.
Meskipun kecelakaan ini murni karena kelalaian sopir tangki, namun menurut undang-undang para korban dan sopir truk berhak untuk menempuh upaya penyelesaian kekeluargaan atau restorative justice.
Karena itu pihaknya hanya memfasilitasi lanjut atas perdamaian itu menghentikan penyelidikan. “Hingga saat ini pengendara scoopy saat ini sudah sembuh, sudah di rumahnya. Intinya, kasus ini dikembalikan pada mereka-mereka yang terlibat. Semua kerusakan dikembalikan seperti semua,” ujarnya.
Kalaupun dikemudian hari ada korban yang tidak puas dan ingin melaporkan kasus ini, pihaknya pun tetap membuka pintu laporan.
Namun, harapannya tidak ada persoalan lagi yang muncul di kemudian hari. Kecelakan ini juga diharapkan menjadi pelajaran bersama semua pengguna jalan.
Karena sangat pentingnya kesiapan mental dan fisik saat berkendara. Sebab kelalaian dapat menimbulkan kerusakan parah, yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Hingga kini, kecelakaan lalu lintas sudah cukup tinggi di Gianyar. Kelalaian di jalan, tentu dapat merugikan orang lain dan diri sendiri,” pungkasnya. (ina/kb)