
SINGARAJA, Kilasbali.com — Ratusan pelajar SMP Satu Atap (Satap) Negeri 2 Kubutambahan, Banjar Sanglangki, Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit. Diduga, ratusan pelajar itu alami keracunan makanan saat acara perpisahan kelulusan dan kenaikan siswa dan siswi pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 12.00 siang.
Pantauan, 12 pelajar menjalani rawat inap di RSUD Giri Emas, Kecamatan Sawan. Belasan pelajar itu mengeluh dengan gejala mual-mual, pusing, muntah, bahkan mengalami mencret.
Kadek Rasni selaku orangtua Komang Sariani (15) menceritakan, selepas mengikuti acara perpisahan di sekolah putrinya itu mendadak pusing, mual dan sempat mengalami kram perut. Melihat gelagat janggal tersebut, Rasni lantas bergegas mencari pertolongan ke bidan desa setempat, sebelum akhirnya korban Sariani dilarikan ke RSUD Giri Emas.
Sariani menuturkan, jumlah pelajar yang hadir dalam acara perpisahan sekolah berjumlah sekitar 160 siswa. Saat acara perpisahan itu, pihak sekolah menyuguhkan minuman serta makanan.
“Kalau minumannya air mineral biasa. Makanannya ada dua, snack yang isinya kue jajanan bali berupa klepon, wajik, onde dan kue lapis. Sementara, menu makan siang berupa nasi bungkus isinya nasi, daging babi, daging ayam, mie sayur wortel dan telur,” terang Sariani.
Sementara, Direktur RSUD Giri Emas dr Gede Nuada ditemui menjelaskan, terdapat 12 pasien rawat inap asal Desa Tambakan yang diduga alami keracunan makanan.
“Sementara ini, 12 pelajar kita putuskan rawat inap dulu, sambil menunggu kondisi mereka membaik. Mereka masih mengeluh pusing, mual, muntah bahkan ada mencret,” singkatnya.
Data dihimpun, ratusan pelajar menjalani perawatan menyebar di RSUD Buleleng dan RS Bali Med. (ard/kb)