DENPASAR, Kilasbali.com – PT. Solusi Anak Sakti melakukan rebranding Djoin. Startup ini merupakan inovasi untuk mewadahi koperasi modern sebagai penunjang pemulihan ekonomi Indonesia. Startup Djoin ini memberikan perhatian serius terhadap keuangan mikro, sehingga dengan inovasi ini, diharapkan koperasi yang bertujuan mensejahterakan anggota, mampu bertahan, bersaing, dan berkembang di era digitalisasi ini.
CEO Djoin, I Wayan Indra Adhi Suputra menyampaikan, saat ini terdapat 42 koperasi yang sudah bersinergi dengan Djoin. Menurutnya, koperasi yang sudah bergabung ini tidak hanya dari Bali saja, akan tetapi juga dari beberapa daerah lainnya. Yakni dua dari di NTB dan NTT.
“Djoin ini merangkul dan berkembang bersama koperasi. Kami tidak hanya dari bidang teknologi saja, akan tetapi juga dari SDM, pemodalan, hingga pangsa pasar,” ujarnya saat seusai acara re-branding Djoin di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (20/7).
Menurutnya, koperasi yang sudah bergabung ini sudah berjalan dengan baik dan memanfaatkan teknologi. “Mayoritas koperasi yang bergabung dari Bali. Berikutnya, juga sudah ada permintaan untuk bergabung dari Lampung, Yogyakarta, dan Semarang sudah ada yang mau gabung dengan kami,” ungkapnya.
Dengan bergabung ke Djoin, pihaknya berharap koperasi yang sudah bergabung mampu menafaatkan teknologi, danjuga solusi dari Djoin. “Jadi mereka bisa meningkatkan produktivitas, transparansi, dan koperasi bisa mendapatkan akses market yang lebih besar. Karena seperti kita ketahui, orang yang mengetahui koperasi hanya generasi baby boom atau yang senior, tapi yang muda ini belum banyak yang tahu. Nah disitulah keberadaan Djoin ini, generasi milenial ini bisa menjadi anggota koperasi,” jelasnya.
Terkait re-branding Djoin, Indra menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan acara untuk menyemarakkan Bulan Koperasi. “Kami memilih tanggal 20 Juli 2022 ini, juga untuk mendukung presidensi G20 yang diadakan di Bali,” pungkasnya.
Komisaris Utama Djoin, Edi Permadi menyampaikan, Djoin ini merupakan momentum untuk memulai memahami ekonomi Pancasila. Yakni mengembangkan ekonomi Pancasila dalam era modernisasi ini. Khususnya sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Koperasi suko guru utama perekonomian pancasila,” ungkapnya.
Dia membeberkan keunggulan koperasi dengan koorperation (perusahaan). Yakni koperasi dititikberatkan dengan keputusan anggota. Satu anggota satu suara dalam menentukanarah kebijakan koperasi, sehingga menjadi kekuatan untuk tumbuh dan berkembang bersama.
“Jadi dengan bergabung ke Djoin, maka koperasi akan berpikir global namun tetap berperilaku kita culture yang sangat kental di Bali ini. Djoin ini juga sejalan dengan presidensi G20 dalam upaya peningkatan ekonomi, demokrasi, dan digitalisasi ekonomi kerakyatan.
Pujian pun terlontar dari Ketua STMIK Primakara, I Made Artana yang juga pencetak startup di Bali. Pihaknya mengaku bangga dengan startup Djoin. “Saya harap Djoin ini menjadi pematik semangat startup di Bali. Mengingat saat ini, Bali masih mengandalkan ekonomi sari satu sektor saja, yakni pariwisata. Ke depan harus mampu melahirkan industri keratif ekonomi digital di Bali,” harapnya.
Made Artana juga berharap, ekonomi digital ini menjadi salah satu pilah penopang ekonomi digital di Bali. “Kita bermain di ranah inaternasoinal, karena digital. Salah satu bukti, yakni adanya komunitas digital nomad di Canggu. Yakni bekerja dari Bali sambil berlibur. Kita harap ke depan semakin banyak ekonomi kreatif digital tumbuh,” harapnya.
Dia menambahkan, Djoin ini menjadi pematik semangat untuk tumbuh. “Startup hadir membawa solusi, khususnya memcahkan masalah di koperasi. Apalagi bapak menteri sampai kaget menyikapi inovasi Djoin, yaitu hijrahnya koperasi menjadi koperasi modern, sehingga diharapkan mampu meningkatkan inklusi keuangan karena menggunakan aplikasi yang memuci terjadinya transaksi. Selain itu, masyarakat juga semakin cepat mengadopsi teknologi karena dipaksa menggunakan aplikasi dalam berkoperasi,” pungkasnya.
Apresiasi pun terlontar dari Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Madsuki. Secara virtual, Menteri Teten menyampaikan bahwa Djoin ini mengubah mindset koperasi. Tidak hanya menjadi lokal bisnis, tapi modern melalaui sentuhan digital, sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan, dan transparansi.
“Saya menyambut baik dan mengapresiasi hadirnya Djoin yang turut serta berkontribusi dalam memajukan koperasi di Indonesia, tidak hanya melalui sentuhan digital melainkan sisi holistik juga. Hadirnya Djoin saya harapkan mampu memberikan nuansa baru dalam mengakselerasi pertumbuhan koperasi modern di Tanah Air,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster melalui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Wayan Ekadina juga menyampaikan apresiasi. “Ssaya mengucapkan selamat kepada PT. Solusi Anak Sakti atas peresmian merek dagang baru dari sebelumnya bernama Solusi Sakti menjadi Djoin. Djoin mungkin diambil dari kata dasar “Join” yang dapat diartikan “bergabung dan bekerjasama” dari sejumlah solusi sakti. Dari nama tersebut, terkandung harapan yang luar biasa. Semoga dengan transformasi ini, mampu memberikan semangat dan energi baru, berkolaborasi bersama melalui sejumlah “solusi sakti” membangun ekosistem digital. Pada akhirnya diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat,” harapnya. (jus/kb)