GIANYAR, Kilasbali.com – Pawai obor di sejumlah desa biasa rutin digelar saat peringatan HUT RI. Namun, tahun ini pawai tidak bisa terlaksana, karena di hampir setiap desa adat sedang melaksanakan upacara Ngaben. Selain lokasi yang terbatas, kegiatan juga terkendala kepesertaan.
Ketua Forum Perbekel Kecamatan Sukawati yang juga Perbekel Kemenuh, Dewa Nyoman Neka, Kamis (18/8) menyebutkan, di Desa Kemenuh hanya Banjar Tengkulak saja yang bisa menyelenggarakan pawai obor keliling desa.
“Ini karena musim ngaben, biasanya seluruh banjar menyelenggarakan pawai obor,” jelas Dewa Neka. Sedangkan pawai obor di Banjar Tengkulak berlangsung meriah diikuti ratusan pemuda dan anak-anak dari banjar setempat.
Dikatakan Dewa Neka, dirinya juga mendapat informasi yang sama, bahwa di desa lain tidak bisa menyelenggarakan pawai obor.
“Ya, agar jangan dinilai kami kehilangan semangat nasionalis, ini murni karena kesibukan upakara di desa adat, khususnya musim Ngaben,” jelasnya.
Diantaranya desa yang tidak bisa menyelenggarakan pawai obor, seperti Desa Peliatan, Pejeng dan desa lain.
Dikatakan lagi, pawai obor sudah terselenggara sejak puluhan tahun, yang dikomandoi STT banjar adat setempat.
“Saya kira pawai obor sudah dilaksanakan sejak STT berdiri, saya saja saat muda ikut pawai obor,” ujarnya. Dewa Neka juga berjanji kedepannya, pada perayaan 17 an ke depan lebih baik dan lebih meriah. (ina/kb)