DENPASAR, Kilasbali.com – Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Bali semakin gencar melakukan pencegahan, dan juga penurunan kasus stunting di Pulau Dewata ini.
Kali ini, BKKBN menggelar FGD Audit Kasus dan Manajemen Stunting BKKBN yang diikuti peserta dari BKKBN sembilan kabupaten/kota, dan berlangsung di Zanoor Meeting Room, Swiss Belresort Watu Jimbar, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (25/8).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih menyampaikan, upaya penurunan stunting ini untuk mempercepat realisasi persentase target yang telah ditetapkan. Target penurunan stunting di Provinsi Bali tahun 2024 diharapkan menjadi 6,15%.
Sukardiasih menjelaskan, dari hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%, sedangkan di Provinsi Bali sebesar 10,9% yang sudah di bawah rata-rata nasional yang ditentukan 14%. “Kendati terendah, namun kita tidak boleh lengah,” tegasnya.
Dalam acara itu hadir sebagai narasumber Ni Putu Eny Sulistyadewi dari AIPGI, Ida Ayu Eka Padmiani dari Persagi, I Gusti Lanang S dari IDDI, AAG Putra Wiradnyana dari POGI, dan Sad Yuli Prihartati dari Himpsi.(m/kb)