Ekonomi BisnisGianyarPolitikSosialTokoh

Gus Gaga Nilai Pemutusan Hak Berjualan Pedagang PRG Kurang Tepat

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sikap Pemkab Gianyar terkait 707 pedagang yang sama sekali belum berjualan di Pasar Rakyat Gianyar, dinilai terlalu dini. Karena pedagang juga dipastikan memiliki alasan yang rasional. Karena itu, Pemkab Gianyar diharapkan membuka ruang komunikasi untuk memahami kendala yang dihadapi para pedagang.

    Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adisaputra, Selasa (6/9) menegaskan pemutusan hak berjualan kepada para pedagang dinilai kurang tepat dan terlalu dini.

    Baca Juga:  Pelebon Agung Jadi Atraksi Budaya Spekatkuler di Ubud – Gianyar 

    Karena dalam kondisi yang terjadi, seyogyanya ada sebuah jalan yang mengakomodir pihak pedagang yang terpuruk lantaran sepinya pasar.

    “Saya harap ada upaya dialog dengan pedagang, pedagang ini seyogyanya dijak bicara dari hati ke hati dan pemerintah mendengar keluhan mereka,” harap Gus Gaga.

    Karena dari dialog ini, tentunya akan muncul kemungkinan-kemungkinan solusi yang akan diambil. “Dengan dialog akan ketemu solusi, ini kan mencari akar persoalan, ini yang kita harap,” jelasnya.

    Baca Juga:  Penyineban Karya IBTK Tahun 2024, Pj Gubernur Bali Nuek Bagia Pula Kerti

    Gus Gaga yakin, pedagang memiliki alasan kenapa mereka tidak berjualan di tempat yang telah disediakan.

    Gus Gaga memandang sangat ironi dimana PRG yang dibangun dengan dana besar dan dana pinjaman, terbangun megah dan mewah namun malah sepi ditinggal pedagang dan pembeli.

    Karena logika pedagang sangat sederhana, dimana akan mencari dimana konsumen ramai berbelanja. “Bangunan PRG yang megah tidak serta merta memagnet pedagang dan pembeli ramai,” ujarnya.

    Baca Juga:  Pilkada Gianyar, Tagel Bahas Koalisi

    Karena itu pula kini muncul pertanyaan, buat apa megah dan mewah, kalau tempat itu malah sepi pembeli dan pedagang tidak dapat penggarus.

    Meskipun Pemkab Gianyar membebaskan   biaya sewa kepada pedagang selama 6 bulan. Namun saat gratis tanpa uang sewa, mereka juga belum mendapat jualan.

    “Kalau berlarut-larut seperti ini, semua akan rugi, pedagang rugi, masyarakat rugi dan Pemkab juga akan rugi,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi