DenpasarPendidikan

Siswa SD dan SMP Se-Denpasar Warnai Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjungan Perpustakaan

    DENPASAR, Kilasbali.com – Setelah kegiatan tatap muka dibuka kembali Siswa SD dan SMP se-Kota Denpasar hadir memadati Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Denpasar di Jalan Surapati, guna mengikuti berbagai perlombaan yang dimulai dari tanggal 14 -15 September 2022.

    DPK Kota Denpasar yang sempat sepi kunjungan akibat mewabahnya Covid -19, kini mulai bergeliat dengan berbagai aktivitas.

    Menyambut sekaligus merayakan Bulan September sebagai Bulan Gemar Membaca dan tanggal 14 September sebagai Hari Kunjung Perpustakaan, DPK Kota Denpasar kembali menyelenggarakan berbagai lomba yang melibatkan pelajar dari tingkat SD dan SMP serta mengundang warga kota berkunjung ke perpustakaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

    Lomba dibuka Sekretaris DPK Kota Denpasar IB Gde Yoga Jaya Muda dengan mengajak kaum milenial gemar membaca sebagai gaya hidup. “Warga kota yang mempunyai ritual membaca sesungguhnya sebagai aktualisasi nilai dan makna Vasudewa Kutumbakam yang diusung oleh pemerintah kota,” katanya, Kamis (15/9).

    Yoga Jaya juga menyampaikan beberapa hal sebagai strategi dalam mematik kesadaran masyarakat  membaca buku di tengah perkembangan dunia digital, mengingat smartphone bukan barang langka lagi saat ini

    “Minat baca masyarakat baik ke perpustakaan konvensional maupun digital masih rendah di kisaran 0,001%.  Denpasar sendiri terus meningkatkan sarana prasarana, menambah buku digital dari 40 menjadi 70 yang dapat diakses oleh masyarakat, serta membangun pola kerjasama timbal balik dalam penyiapan Digital Library dari produsen,” tuturnya.

    Baca Juga:  Pasar Rakyat “Belanja dan Berbagi”

    Sementara itu, Kabid Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Ni Wayan Purnamiasih menyampaikan, dalam pengelolaan Perpustakaan selalu menerapkan standarisasi yang telah ditetap pemerintah.

    Menurut dia, seiring bertumbuhnya rumah- rumah baca yang diinisiasi oleh swasta, pola kerjasama pun terus dibangun. Utamanya dalam penyediaan buku- buku yang dapat menarik minat baca anak usia dini.

    Kata dia, anak-anak lebih cenderung ingin melihat buku yang terpajang dengan indah, tampilan dan warna buka yang cerah bergambar. Berbeda lagi dengan kaum milenial yang mengalami pergeseran dalam membaca buku.

    “Dari perpustakaan konvensional ke digital. Tantangan ini yang sedang dicarikan solusi agar perubahan standar itu dapat disesuaikan dengan usia dan perpustakaan konvensional tetap diminati generasi muda,” jelasnya.

    Dalam kegiatan kunjung perpustakaan sebagai bagian dari literasi diisi dengan pelbagai lomba yang dilaksanakan selama dua hari, dan melibatkan tingkat SD dan SMP. Untuk tingkat SD meliputi; lomba bercerita, lomba menggambar dan lomba perpustakaan antar sekolah.

    Baca Juga:  Inflasi di Bali Tinggi

    Untuk tingkat SMP meliputi lomba baca puisi dan meresume buku yang telah disiapkan oleh panitia. Dari beberapa lomba yang dilaksanakan melibatkan 90 peserta.

    Terdiri dari 12 lomba perpustakaan antar sekolah SD, lomba  bercerita tingkat SD 22 orang, lomba menggambar tingkat SD 23 orang, lomba meresume buku tingkat SMP 15 orang dan lomba baca puisi tingkat SMP 18 orang.

    Mereka membawakan puisi bebas dan wajib. Yang menarik puisi wajib yang dibacakan oleh peserta adalah Saraswati karya dari Ni Sagung Antari Jaya Negara.

    Seluruh pemenang lomba dari masing – masing katagori, pemenang menerima piagam penghargaan serta uang pembinaan yang diserahkan langsung pada saat lomba usai.

    Sementara itu, atas penampilan siswi kelas empat, Aizyah Zakira Kanza yang mewakili sekolahnya dari SD Muhammadiyah 3 Denpasar menyampaikan terimakasih kepada Dinas DPK yang telah menyelenggarakan lomba bercerita untuk anak SD.

    “Saya juga berterima kasih pada bunda saya karena tanpa lelah melatih saya di rumah, sehingga memperoleh juara satu. Juga berterima kasih kepada bapak dan ibu guru, saya dipercaya mewakili sekolah. Piagamnya akan saya pajang dan hadiah uangnya akan saya tabung, saya titip sama bunda karena saya belum punya rekening,” ujarnya polos.

    Baca Juga:  Sambut Nyepi, Bupati Sanjaya Ajak Pewarta Dialog

    Salah satu guru pendamping sekaligus pembina meresume buku Ni Wayan Ayu Astiti Ratnaningsih dari SMP Wisata Sanur Denpasar mengungkapkan rasa gembiranya atas pelbagai lomba yang diadakan oleh DPK Denpasar bisa dilakukan secara offline.

    Ayu Astiti merasa optimis apabila ruang- ruang lomba dapat lebih banyak dan sering dilakukan oleh berbagai instansi, akan menjadi kawah candradimuka bagi anak didik dalam mengasah segala kemampuan yang dimiliki setiap anak.

    “Pelajaran tatap muka yang sempat ditiadakan, anak-anak sempat jeda sejenak kami berikan tugas , tetapi tetap berlatih secara mandiri di rumah . Anak anak tidak dipersiapkan tidak semata – mata karena lomba, karena saya kebetulan guru Bahasa Indonesia. Sebagai guru pembina tentu ajang ini agar terus bisa berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang,” harapnya.

    Sementara itu, para panitia dan staf mobile terus bergerak hingga seluruh kegiatan berlangsung hingga akhir Bulan September yang mengadakan kunjungan ke masing- masing sekolah dasar dalam penilaian lomba perpustakaan antar sekolah. (mnk/kb)

     

    Berita Terkait

    Back to top button