BulelengNews Update

Pertalite Dibatasi, Pengelola SPBU vs Petani Subak Dangin Yeh Nyaris Bersitegang 

SINGARAJA, Kilasbali.com — Sejumlah petani subak dan nelayan merupakan warga Desa Giri Emas mengaku kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Umum (BBM) subsidi jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Tak pelak, spontanitas mereka pun lantas mendatangi pihak pengelola SPBU Giri Emas, Senin (19/3) siang.

Pantauan, salah seorang krama subak nyaris bersitengang dengan salah satu pengelola SPBU. Krama subak itu merasa kecewa lantaran tak dilayani. Pun mereka menuding masih maraknya para pelangsir yang masih bisa membeli pertalite di SPBU tersebut.

Baca Juga:  Rangkaian Peringati Hari Ibu di Bali, BKKBN Beri Pelayanan KB MKJP Gratis

Nah, ketidakpuasan krama subak kian meledak lantaran pembelian pertalite dengan jirigen isian 5 liter untuk kebutuhan pertanian mendapat penolakan dari pengelola setempat, meski krama telah membawa suket (surat keterangan) dari Perbekel setempat, Wayan Saputra. Beruntung, cekcok mulut tersebut berhasil langsung direlai oleh Perbekel Saputra.

“Sejak dulu sudah kita tegaskan kepada SPBU, agar prioritaskan petani dan nelayan saat membeli BBM subsidi (pertalite dan solar). Kasihan mereka (petani dan nelayan) mesti bolak balik lantaran terbentur aturan. Nah, yang saya tangakan sekarang, ada nggak Dinas Ketahanan Pangan Buleleng naruh rekomendasi ke SPBU ini untuk melegalkan nelayan bebas membeli pertalite, juga Dinas Pertanian soal solar kepada para petani. Ya, nanti pemerintah pusat bicaranya inflasi, ketahanan pangan, sementara dibawah para petani dipersulit aturan seperti ini. Punya nurani nggak?,” tegas Perbekel Saputra.

Baca Juga:  Bawaslu Tabanan Gelar Apel Siaga Kampanye Pemilu 2024

Imbuh Perbekel Saputra, pihaknya mengaku sudah melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pemilik SPBU dan juga Kapolsek Sawan AKP Dewa Putu Sudiasa menengahi persoalan itu.

“Astungkara, hasilnya cukup memuaskan. Petani Subak Sawah Desa Adat Dangin Yeh, Desa Giri Emas dan nelayan diberikan kebijaksanaan membeli 5 liter pertalite per hari. Ya, begitu pula dengan solar. Kami bersama masyarakat akan rutin pantau SPBU ini agar kebuhan petani dan nelayan tercover. Soal suket, sementara ini cukup dari Pemerintah Desa Giri Emas khusus melayani kebutuhan petani dan nelayan di Desa Giri Emas,” pungkasnya. (ard/kb)

Berita Terkait

Back to top button