GianyarNews Update

Polsek Payangan Gencar ‘Buru’ Kolok

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tiga nyawa sudah melayang di tangan Wayan Agus Arnawa alias Kolok warga Banjar Margatengah, Kerta, Payangan ini.

    Seperti sebelumnya setelah menghabisi nyawa korbannya, pelaku yang tuna wicara dan ODGJ ini kabur dengan sepeda motornya. Karena itu bagi warga yang melihat pelaku dengan ciri-cirinya diharapkan berhati-hati dan segera melapor ke pihak kepolisian terdekat.

    Hingga kini, petugas Polsek Payangan pun gencar memburu Kolok yang diduga kabur dengan mengendarai sepeda motor. Selain tempat umum, sejumlah tempat kerabat hingga sejumlah temannya yang kerap jadi persinggahannya juga dilacak. Namun sayang hingga berita ini diturunkan, keberadaan Kolok belum diketahui.

    “Pasca kejadian kemarin, kami sudah menyebar anggota ke wilayah Petang, Badung hingga ke Kintamani, Bangli. Kami juga mengecek ke sejumlah kerabat dan temannya,” ungkap Kapolsek Payangan AKP I Putu Agus Ady Wijaya

    Baca Juga:  Pelebon Agung Jadi Atraksi Budaya Spekatkuler di Ubud – Gianyar 

    Berbekal jejak pelarian Kolok sebelumnya, usai menghabisi nyawa neneknya, ia lantas pergi ke Denpasar untuk berfoya-foya menghabiskan uang milik neneknya. Setelah kehabisan uang, ia lantas ke rumah pamannya di Kintamani, Bangli.

    Namun, dalam kasus ini, pihaknya menduga Kolok memiliki tempat tujuan lain.Sebab, ia belum datang ke rumah pamannya.”Sampai saat ini belum ditemukan. Sudah kami cek ke rumah pamannya tapi nihil,” ujarnya.

    Sementara itu, sejumlah pihak juga menyebarkan informasi tentang Kolok pada warga di setiap kawasan di jalur Denpasar – Payangan – Kintamani.  Bahkan dari kalangan mendatangi warung-warung di pinggir jalan.

    Baca Juga:  Kontraktor Lift Maut Ayu Terraresort Divonis 1,6 Tahun Penjara

    Sembari membawa foto I Kolok, mereka yang berpakaian seperti masyarakat biasa itu, meminta pemilik warung agar melapor ke pihak berwajib jika menemukan. Mereka juga berpesan agar berhati-hati jika bertemu yang bersangkutan. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi