Badung

Bangga Kencana BKKBN Bali

    MANGUPURA, Kilasbali.com – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr.Ni Luh Gede Sukardiasih,M.For.,M.A., membuka Fasilitasi Penetapan Data Parameter Kependudukan dan Pendampingan Penyusunan Program Bangga Kencana  di Swiss Bell Resort Hotel Rainforest, Kuta Badung, Rabu (21/9).

    Menurutnya, situasi dan kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik dari sisi jumlah maupun kualitas, menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan bangsa di segala aspek, yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama dan berkelanjutan.

    “Jumlah penduduk yang besar tidak selalu menjadi kekuatan pembangunan bila tanpa disertai dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai, bahkan penduduk yang besar tanpa berkualitas akan menjadi beban pembangunan,” ujarnya.

    Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan, lanjut dia, pemerintah (BKKBN) turut memperkuat pelaksanaan pembangunan kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk dan mengarahkan persebaran penduduk. Pembangunan kependudukan juga merupakan upaya untuk mewujudkan keserasian kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

    Baca Juga:  Wisuda XXIV INSTIKI Kukuhkan 404 Wisudawan Sarjana Komputer

    Dalam era reformasi, Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga masih tetap menjadi perhatian dan komitmen Pemerintah, sehingga program ini masih tercantum dan diamanatkan pula dalam Peraturan Presiden No.2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

    Sejak kurun waktu 1970-an hingga 1990-an keberhasilan program KB di Indonesia sangat ditentukan pada aspek demografis semata yaitu pengendalian angka kelahiran. Namun Pendekatan program KB saat ini tidak hanya focus pada program pengendalian populasi dan penurunan fertilitas tetapi juga diarahkan pada pemenuhan hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender seperti yang telah disepakati pada pertemuan ICPD tahun1994 di Kairo.

    Disamping itu Indonesia merupakan salah satu dari beberapa Negara berkembang yang menyepakati tujuan-tujuan pembangunan global dalam Millennium Development Goals (MDGs) yang telah diratifikasi pada tahun 2000, dimana salah satu tujuannya adalah seluruh negara penandatangan sepakat untuk membuka akses kesehatan reproduksi secara universal kepada seluruh individu yang membutuhkan termasuk di dalamnya adalah peningkatan Contraseptive Prevalence Rate (CPR), Penurunan Unmet need, penurunan angka fertilitas remaja dan peningkatan usia kawin pertama perempuan.

    Baca Juga:  Ngusaba Kelapa Desa Timpag Kerambitan, Wayan Koster: Kearifan Lokal Harus Dirawat dan Dilestarikan

    Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta undang-undang nomor 23 tahun 2014  tentang Pemerintah Daerah, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana masuk katagori urusan pemerintah konkuren non pelayanan dasar.

    Salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah untuk mendukung Program Bangga Kencana adalah dengan mencantumkan indicator – indicator program bangga kencana ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah di masing-masing Kabupaten / Kota. Sehingga pelaksanaan program KB diharapkan lebih terarah dan dapat memperkuat pencapaian tujuan pengendalian penduduk dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berwawasan kependudukan dan keluarga berkualitas.

    “Sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) BKKBN, untuk mencapai penurunan laju pertumbuhan penduduk  dan penurunan Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Bali, salah satu upaya yang telah dan perlu terus dilakukan oleh Pemerintah adalah pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kualitas penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) dengan meningkatkan kesertaan ber-KB di masyarakat,” ujarnya.

    Baca Juga:  Diskusi Wayan Koster dan Agung Gde Agung di Puri Ageng Mengwi

    Menurut hasil sensus penduduk tahun 2020 Provinsi Bali, jumlah penduduk bali sebanyak 4.32 juta jiwa bertampah sekitar 426,65 ribu jiwa dibandingkan dengan hasil SP 2010 dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun 2010 – 2020 sebesar 1.01%, menurun dibandingkan periode 2000 – 2010 yang sebesar 2.14%. penduduk usia produktif umur 15 – 64 tahun sebanyak 70,96%, bali masih dalam bonus Demografi. Persentase penduduk lansia 12,47 % naik dibandingkan tahun 2010 sebesar 9,77%. Jaman berubah, tantangan pun berbeda dari masa ke masa.

    “Sasaran utama program Bangga Kencana saat ini adalah generasi X, millenials dan Zillenials. Generasi-generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Para Millenials dan pasca Millenials menjadi istimewa karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi  sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan konsep diri, konsep hidup dan tata cara mereka membentuk, menentukan ukuran (jumlah) serta mengelola keluarga agar menjadi keluarga yang berkualitas,” pungkasnya. (jus/kb)

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi