PariwisataSeni BudayaTabanan

Dikunjungi Delegasi AMM G20 , Jatiluwih Lebih Dikenal di Mancanegara

    TABANAN, Kilasbali.com -Jatiluwih dipilih menjadi kunjungan bagi Delegasi Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20, Kamis (29/9). Diharapkan kunjungan ini sebagai ajang promosi bagi Negara-negara peserta Delegasi, agar Jatiluwih lebih dikenal di Mancanegara.

    Para Delegasi Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 melakukan field trip ke sawah terasering Subak Jatiluwih yang merupakan World Heritage di Desa Jatiluwih, Tabanan, guna memperkenalkan praktik pertanian berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim ekstrim. Kegiatan kunjungan ini merupakan penutup rangkaian acara Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 Indonesia tahun 2022 di Pulau Dewata.

    Baca Juga:  Desa Megati Bersiap Diri Menjadi Kampung Alpukat

    Manajer Operasional DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa mengungkapkan, dengan dijadikan field trip bagi peserta Delegasi Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20, merupakan sebuah kebanggaan. Jadi dalam kegiatan tersebut ajang untuk mempromosikan Jatiluwih ke Manca Negara agar lebih dikenal lagi.

    “Kita berharap Jatiluwih tetap dikenal di manca negara, karena setelah Covid dan sama seperti sebelum Covid, kunjungan terbesar dari wisatawan manca negara. Jadi ini salah satu ajang promosi terutama untuk negara delegasi,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Karya IBTK Pura Agung Besakih, Pj Gubernur Bali Sampaikan Ini

    Sutirtayasa menambahkan, untuk saat ini rata-rata kunjungan wisatawan manca negara per hari mencapai 800 orang dan untuk wisatawan domestik sekitar 10 persen dari manca negara. Diharapkan dengan kunjungan para delegasi tersebut nantinya bisa menambah kunjungan wisatawan dari manca negara.

    “Kunjungan manca negara sudah lumayan rata-rata 800 orang per hari, kalau hari sabtu minggu bisa tembus di atas 1000 orang. Wisatawan yang dominan kesini biasanya dari Rusia, Singapure dan Amerika,” tambahnya.

    Pada kesempatan tersebut, para delegasi disambut dengan penampilan kesenian okokan, selain itu yang menjadi adalan adalah aktifitas terkait pertanian oleh Subak Jatiluwih. Selain itu juga para delegasi ditampilkan aktifitas budaya terkait pertanian yaitu tradisi nebuk lesung. (m/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi