BulelengSosial

Target Prevalensi Dua Persen Kasus Stunting Sangat Realistis

BKKBN Kampanye Penurunan Stunting di Sukasada

    SINGARAJA, Kilasbali.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali semakin gencar menurunkan stunting.

    Kali ini, aksi Kampanye Penurunan Stunting digelar di Sambangan, Sukasada, Buleleng, Minggu (2/10).

    Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KIE-BKKBN) Eka Sulistia Ediningsih menilai, target prevalensi dua persen kasus stunting di Bali sangat realistis.

    Dikatakan, selain menjadi provinsi dengan prevalensi stunting terendah nasional (10,9 persen), pemerintah kabupaten/kota dan provinsi, di Bali banyak melakukan inovasi, sehingga Bali layak dijadikan contoh bagi provinsi lain se-Indonesia.

    Baca Juga:  DPRD Tabanan Tetapkan Rekomendasi LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

    “Bali ini banyak inovasi. Stuntingnya terendah pula. Jadi layak dijadikan tempat belajar bagi daerah lain,” sarannya.

    Sementara itu, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana diwakili Sekretaris Dinas PPKBP3A Nyoman Suyasa berharap agar screning pranikah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Bali yang mayoritas pemeluk Hindu.

    Menurut Riang, pemeriksaan calon pengantin (catin) belum membudaya di tengah masyarakat Bali, berbeda dengan umat lain yang bahkan ada kursus bagi calon pengantinnya.

    Baca Juga:  Peletakan Batu Pertama Pembangunan GKPB Dalung, Giri Prasta: Berbagi dengan Semua Umat

    “Bagi pasangan calon pengantin saya harap tiga bulan sebelumnya melapor dulu ke aparat desa agar diperiksa kesehatannya. Mari jadikan budaya. Dimulai dari Desa Sambangan,” harap Suyasa.

    Sedangkan, Kepala Desa (Perbekel) Sambangan Nyoman Sudarsana mengakui di desanya ada dua balita yang terindikasi mengidap gizi buruk. Namun telah dilakukan upaya penanggulangan oleh kader PKK, KB dan tenaga kesehatan setempat.

    Sudarsana berharap, Kampanye Percepatan Penurunan Stunting memberikan makna luar biasa bagi warganya guna menyiapkan generasi-generasi hebat untuk Indonesia emas 2045 atau tepat 100 tahun Kemerdekaan RI. (jus/rl/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi