DenpasarSosial

Tsunami drill Ingatkan Masyarakat Kesiapsiagaan Bencana

    DENPASAR, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) menggandeng mitra kerja dari dunia usaha melaksanakan kegiatan tsunami drill di Kelurahan Serangan, Senin, 3 Oktober 2022.

    Tsunami drill atau simulasi digelar sebagai bentuk edukasi dan mengingatkan kembali kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana tsunami di wilayah pesisir.

    Kegiatan tsunami drill diikuti sebanyak 260 orang yang terdiri dari berbagai lembaga terkait seperti tenaga fasilitator 4 orang, tenaga medis dari puskesmas serangan 5 orang, staf kelurahan 3 orang, BPBD Kota Dps 12 orang, 30 orang anggota FPRB Kelurahan Serangan, pelajar dari SD 3 dan 2 Serangan 100 orang serta siswa SMP sebanyak 100 orang.

    Hadir dalam pelaksanaan tsunami drill Kalaksa BPBD Kota Denpasar, BMKG Stasiun geofisika Denpasar Ketut Sudiarta, perwakilan dari Fuel Terminal Manager Sanggaran Firman Nugroho, Gde Sudiarta selaku konsultan dari UNDP (Unetide Nations Divelopment Programme), Lurah Serangan serta Babinkamtibmas.

    Kalaksa BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Arimbawa menyampaikan bahwa penting secara bersama-sama dalam pengurangan resiko bencana bilamana masyarakat benar-benar berhadapan dengan bencana tsunami.

    Baca Juga:  Atasi Stunting 'Berkunjung dan Berbagi', Rai Wahyuni Sanjaya Berkolaborasi dengan Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Bali

    Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak dunia usaha dari Fuel Pertamina Terminal Sanggaran sebagai bagian dari pentahelix yang senantiasa terlibat langsung dan memfasilitasi.

    Selain itu Kelurahan Serangan sebagai tempat pelaksanaan tsunami drill ini, mengingat Desa Adat Serangan sedang dipersiapkan sebagai desa adat tangguh bencana.

    “Kita tahu dan menyadari desa adat berperan aktif dalam pelestarian dan menggerakkan masyarakat. Di mana dari sisi budaya Bali ada pedoman dalam menghadapi bencana yang disebut dengan pancabaya, pun di desa adat telah ada jaga baya yang mana kentongan/ kulkul yang ada dimasing- masing balai banjar sebagai sarana informasi dikala terjadi jagabaya di wewidangan Desa adat yang mesti tetap harus diperdayakan dari sisi Sumberdaya lokalnya yang telah terlatih,” ujarnya.

    Sementara itu, Sintyaismal perwakilan RUGAMI yang mendapatkan pelatihan dari BPBD yang juga difasilitasi oleh pihak pertamina merasa bergembira bila kegiatan tsunami drill dapat dilakukan secara berkala.

    “Kami dari SMP 11 Denpasar sebagai bagian dari Pulau Serangan, sangat mendukung kegiatan ini, sangat bermanfaat bagi anak didik kami yang telah terlatih, sehingga mampu setidaknya menyelamatkan dirinya bila berhadapan dengan bencana tsunami,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

    Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Denpasar khususnya pulau Serangan, Firman Nugroho selaku perwakilan Pertamina Fuel Terminal Manager Sanggaran dalam pelaksanaan tsunami drill sangat menyambut gembira, mengingat keberadaan unit usaha berada tidak jauh dari wilayah Serangan.

    Menurutnya bila wilayahnya aman dari bencana tsunami tentu akan memberikan dampat positif bagi berjalannya roda usaha.

    “Wilayah yang aman dari bencana maka kami pun merasa aman dalam berusaha, dan selalu siap memfasilitasi kegiatan- kegiatan pengurangan resiko bencana karena juga sebagai bagian tanggungjawab kami dari dunia usaha dalam bentuk penyaluran CSR perusahaan. Namun besar harapan kami agar fasilitas – fasilitas yang terkait erat dengan pengurangan resiko bencana yang ada di daerah Serangan seperti sirena, bangunan tes mesti tetap dijaga oleh masyarakat setempat, agar bila bencana stunami terjadi semua fasilitas dapat difungsikan dengan baik,” harapnya.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gandeng Bulog, Siapkan 32 Ton untuk Operasi Pasar

    Lurah Serangan Wayan Karma, dalam kegiatan tsunami drill mengungkapkan rasa bangganya dan optimis apabila bencana benar – benar terjadi warganya sudah memiliki bekal dalam pengurangan resiko bencana. Mengingat sudah beberapakali kegiatan drill dilakukan dan melibatkan warga masyarakat.

    “Terbukti ketika gempa tahun 2021 lalu dari BMKG lewat SMS merilis berpotensi tsunami, warga kamipun semua bersiap naik kebangunan tes. Namun menjelang beberapa menit dapat info kembali tidak berpotensi tsunami, warga kembali tenang. Ini membuktikan warga serangan telah memahami drill – drill yang telah dilakukan beberapa kali di wilayah Serangan,” ujarnya.

    Ke depan, pihaknya berharap selalu mendapatkan arahan dari pemerintah agar mampu mewujudkan desa tangguh bencana sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah Kota Denpasar melalui BPBD Kota Denpasar khususnya dalam pengurangan resiko bencana di wilayah Serangan. (mnk/kb)

     

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi