GianyarPeristiwa

Ratusan Anak Ayam Terpanggang Hidup-hidup

    GIANYAR, Kilasbali.com – Ratusan ekor anak ayam berumur satu mingguan terpanggang hidup-hidup. Peristiwa itu terjadi di kandang ternak ayam milik I Wayan Sumadi (54). Untuk kedua kalinya pengusaha ternak ayam di Banjar Dangin Labak, Desa Singakerta, Ubud ini terimpa musibah kebakaran, Rabu (19/10) dini hari.

     

    Dari keterangan di lokasi, kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh Melinda, (43), sekitar pukul 03. 00 Wita. Berawal dari bau pengit, Melinda yang baru bangun pagi itu lantas mencari sumbernya.

    Baca Juga:  Bale Saka Enam di Kerambitan Kebakaran saat Pemiliknya Terlelap Tidur

     

    Tanpa dinyana dia mendapati kepulan asap hitam dan kobaran api tepat di kandang ayam milik korban. Tak berpikir lama, Melinda memberi tahu sejumlah warga dan melaporkan ke Pemadam.Kebakaran Pos Ubud.

     

    Tak berselang lama, sejumlah unit kendaraan damkar tiba di lokasi kejadian. Dengan cekatan petugas Damkar Gianyar berjibaku, memadamkan api, dan menghalau supaya api tak merembet ke bangunan lain. “Syukurya petugas dengan cepat tiba di lokasi dan menghalau api. Kobaran api sangat besar dan nyaris merembet ke bangunan rumah kami,” terang Melinda.

    Baca Juga:  Peringatan Weton sebagai Ungkapan Rasa Syukur

     

    Lanjutnya, bangunan kandang ternak berukuran 60 x 15 meter itu adalah kandang ayam yang sempat mengalami musibah kebakaran november 2019 lalu.  Saat itu di dalam kandang ini ada sedikitnya 12 ribu ekor itik dengan kerugian sekitar Rp 500 juta.  Kali inI, selain meludeskan bangunan, ratusan anak ayam broiler berumur seminggu ikut terbakar. Atas kejadian ini kerugian ditafsir mencapai 400 juta lebih.

    Baca Juga:  Komisi I Dorong Desa Dinas dan Adat Bersinergi Jaring Duktang

     

    Kepala Dinas Damkar Gianyar, Made Watha mengatakan, ketika mendapatkan laporan via telepon, pihaknya langsung menurunkan lima unit armada, dengan jumlah personil 20 orang. Waktu yang dihabiskan dalam memadamkan api hanya sekitar satu jam 30 menit.

     

    Dalam memadamkan api, pihaknya mengalami kendala. Namun lantaran material yang terbakar ini sangat mudah tersulut api, sehingga satu bangunan ludes.“Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian yang dialami korban lumayan banyak,” ujar Watha.  (ina/kb)

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi