Ekonomi BisnisGianyarNews UpdateSeni BudayaSosial

Pengemukan Sapi Bali, Peternak Desa Pering Jadi Percontohan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sapi Bali identik dengan jenis sapi kerdil. Namun, dari sejumlah adu sapi Bali berbobot, pengemukannya justru jadi potensi.

    Karena itu pula program penggemukan sapi Bali terus digalakkan dan Desa Pering, Gianyar dijadikan percontoham. Sedikitnya 100 ekor sapi digemukkan pola pakan khusus.

    Fasilitator Program yang juga Kepala UPT Kesehatan Hewan Kecamatan Blahbatuh, I Nyoman Arya Darma, Senin (31/10/2022) menjelaskan untuk Gianyar yang diuji coba sebanyak 10 ekor berlokasi di Desa Pering. Sedangkan sapi yang diuji coba adalah sapi milik warga setempat.

    “Ini program dari Anggota DPR RI Dapil Bali, Pak Nyoman Parta, Pak Urip, Pak Alit Kelakan, tujuannya agar daging sapi Bali bisa masuk hotel berbintang,” jelas Arya Darma. Sedangkan program ini sudah berjalan lebih dari sebulan.

    Baca Juga:  PPDB 2024 di Gianyar Nihil Siswa Tercecer, Dewan Apresiasi Pj Bupati

    Dijelaskan Arya Darma, program penggemukan ini dengan pemberian  pola makan khusus tanpa kimia. Dikatakan, pola pakan khusus ini meliputi pemberian air tersedia dalam 24 jam, pengurangan pakan rumput gajah, karena kandungan serat kasar sangat tinggi, penghentian pemberian pakan batang pisang.

    “Pakan yang diberikan apa yang ada di sekitar dan dicampur dedak,” jelasnya lagi. Dengan metode alami ini, beberapa sapu sudah mengalami penggemukan dan beratnya sudah naik signifikan. “Setiap hari kami cek, dan ditimbang. Berat badan naik signifikan,” tambahnya.

    Kedepan, dengan pola pemberian pakan khusus ini, diharapkan di seluruh Bali menerapkan pola penggemukan seperti yang dilakukan. Dikatakan lagi, dari hasil uji coba potong ternak dengan membandingkan dengan daging sapi luar Bali, hasilnya tidak bisa dibedakan.

    Baca Juga:  Pj. Gubernur Mahendra Jaya Hadiri Puncak Karya Panca Wali Krama Pura Mandara Giri Semeru Agung

    Warna kemerahan daging, tekstur dan kelembutan daging, kekenyalan sudah hampir sama kualitasnya dengan sapi luar Bali. Di Gianyar sendiri terdapat sekitar 49.000 ekor sapu.

    Ke depan diharapkan sapi pedaging bisa dengan program penggemukan sehingga nilai ekonomis sapu bisa lebih tinggi.

    “Gianyar sudah zero PKM, saat ini sudah vaksin PKM tahap 2, dan Tahun 2023 tahap 3, sehingga Giat benar-benar zero PKM,” tutupnya. (ina/kb)

    Back to top button