MANGUPURA, POS BALI – Lagu kebangsaan Indonesia Raya bergema di Kantor Indosat Tuban, Kuta, Badung, Jumat (11/10). Suasana nasionalisme itu memperkokoh persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Nah, pada Jumat sore itu, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyatakan dukungan terhadap kesuksesan Presidensi G20 Indonesia pada 15-16 November di Nusa Dua, Bali dengan teknologi ramah lingkungan 5G. Acara itu bertajuk ‘IOH Implements Green Technology to Support G20 Summit Powered by Huawei’.
Untuk mendukung G20 tersebut, IOH juga menyiapkan tim operasional yang akan memperkuat ketahanan jaringan dan melakukan pengawasan intensif melalui IOH Network Operation Center (INOC), meningkatkan layanan roaming internasional 5G, mendistribusikan kartu turis khusus Travel On, dan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Bahkan, IOH juga semakin meningkatkan cakupan 5G dan pengalaman pengguna di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai dan tempat-tempat utama G20 seperti di Apurva Kempinski Bali, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada delegasi G20, lanjut dia, IOH menyiapkan kartu turis khusus Travel On yang akan memungkinkan telepon domestik dan internasional ke 39 negara hanya Rp1/detik, dilengkapi dengan pusat layanan pelanggan dan outlet distribusi.
IOH juga meningkatkan layanan roaming internasional 5G untuk mencakup 13 negara anggota G20. Selanjutnya, inisiatif lain yang dilakukan IOH untuk mendukung pelestarian lingkungan dan sejalan dengan salah satu agenda G20 adalah program konservasi laut.
“Selama periode persiapan G20, kami juga secara aktif mendukung peluncuran layanan komersial 5G kami di Bali, meresmikan program CSR konservasi laut di Jembrana, program Sampah Jadi Pulsa yang mendukung rantai daur ulang botol plastik bekas, dan memberdayakan UMKM lokal dan nelayan di Kuta, Mandalika. Kami berharap semua inisiatif yang mendukung pelestarian lingkungan ini akan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Vikram.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, IOH mengimplementasikan teknologi hijau dengan dukungan Huawei Indonesia.
“G20 merupakan event penting untuk keberlangsungan kelestarian lingkungan untuk bumi yang kita cintai. Nah, di era digitalisasi ini, sekarang teknologi memecahkan permasalahan, khususnya untuk teknologi ramah lingkungan. Namun hal yang terpenting dalam mewujudkan kelestarian itu, kita harus bekerja sama yakni dengan sistem gotong royong,” ungkapnya.
Pihaknya telah menguji teknologi mereka untuk pertama kalinya di jaringan IOH dan berhasil mengurangi konsumsi listrik hingga 25% yang akan berdampak baik pada pelestarian lingkungan.
“Hal ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia untuk mendukung puncak presidency G20 di Bali yang memiliki dampak berkelanjutan bagi seluruh dunia,” katanya.
President Director of Huawei Indonesia Carrier Business, Steven Wang menambahkan, pihaknya senang dapat mendukung Presidensi G20 di Bali bersama IOH.
Dikatakan, sebagai pemimpin teknologi global, Huawei berkomitmen untuk menyediakan teknologi untuk membangun ekosistem digital yang ramah lingkungan, hemat energi, dan mendukung pengembangan berkelanjutan seluruh ekosistem industri
“Modul canggih kami telah terbukti mengoptimalkan efisiensi penggunaan daya dan memberikan kualitas jaringan yang lebih baik kepada konsumen,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal PPI Kementerian Kominfo RI yang sekaligus menjabat Ketua Kelompok Kerja Dukungan Infrastruktur Digital G20, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan, Kementerian Kominfo RI mendukung penuh penyelenggaraan rangkaian Presidency G20 di mana salah satunya adalah dukungan penyediaan infrastruktur digital dengan kualitas terbaik.
“Kami mengapresiasi upaya bersama dari para pelaku di industri telekomunikasi, termasuk IOH dan Huawei yang tidak sekadar menyediakan konektivitas bagi para delegasi, namun juga menyediakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan teknologi hijau yang sangat dibutuhkan bagi bumi,” pungkasnya. (jus/kb)
