Dua Tahun Terputus, Jembatan Rampung Awal Tahun 2023

GIANYAR, Kilasbali.com – Dua tahun terputus lantaran tergerus longsor, di awal tahun 2023, jembatan di perbatasan Banjar Kelusa Desa Pejeng Tengah dan Banjar Panglan Desa Pejeng dipastikan rampung.
Bahkan sejumlab masyarakat sudha melintas, meski jembatan itu belum diserah terima Pemkab Giabyar. Bupati Gianyar Made Mahayastra yang memantau langsung, Minggu (1/1) menyatakan kondisi jembatan cukup bagus, tertata dan rapi. Bahkan desa terlihat lebih bersih.
Disebutkan, kualitas jembatan cukup bagus, jalan menjadi lebih lebar dan desa tertata lebih indah. Mahayastra berharap, infrastruktur ini bisa dipelihara dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Mari kita jaga insfrastuktur yang sudah kita buat dengan anggaran yang besar agar tetap berguna bagi masayakat,” ajaknya.
Sebelumnya, pengerjaan proyek jalan amblas ini di mulai, 24 Juni 2022. Nilai kontrak sebesar Rp 2,5 miliar lebih.
Dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV Nusantara Karya Konstruksi beralamat di Jalan Raya Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Gianyar. Di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gianyar, proyek ditarget rampung akhir tahun 2022 dikerjakan selama 180 hari.
Bupati Mahayastra mengatakan pendanaan proyek bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar. Adapun desain perbaikan pada jalan yang amblas tersebut menggunakan bogdaker atau jembatan.
Jalan penghubung Banjar Kelusu, Desa Pejeng Kelod dengan Banjar Panglan, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar itu sendiri keberadaannya cukup vital bagi masyarakat setempat.
Sempat tidak mendapatkan penganan dengan cepat karena pandemi covid-19 yang mengharuskan pemkab merefokusing anggaran.
Akibatnya selama tujuh bulan lebih jebol, akses masyarakat tersendat tanpa kepastian. Warga dari Banjar Kelusu yang hendak ke Desa Pejeng harus memutar lewat Desa Bedulu. Begitu juga sebaliknya, warga harus menempuh jarak memutar sekitar 1 kilometer. (m/kb)