Mas Menteri Ajak Milenial Seruput Kopi di Anomali Coffee

SANUR, Kilasbali.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, yang akrab disapa Mas Menteri mengajak kaum milenial menyeruput sensasi nikmatnya kopi Kintamani di Anomali Coffee, Sanur, Minggu (1/1/2023) malam.
Ditemani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Martini, Co-founder Anomali (Irvan Helmi dan Muhammad Abgari), Franchise Anomali Sanur (William Sabandar dan Kharisma Pascal Sabandar), beberapa petani kopi, pelaku industri dan kalangan pariwisata, serta puluhan tamu undangan.
Mereka menyeruput bareng nikmatnya kopi tersebut, sekaligus hal ini sebagai seremoni menandai dibukanya Wisata Kopi Kintamani. Selain untuk pengembangan desa wisata berbasis kebun kopi dan menyejahterakan para petani kopi lokal, juga memperkuat ketangguhan industri, dan menghidupkan keberadaan home stay di sekitar area kebun kopi.
Dengan demikian diharapkan, kalangan milenial dapat mengetahui proses pembuatan secara langsung dan menikmati sensasi nikmatnya saat menyeruput seduhan kopi. “Dimana ada kopi di situ pasti ada cerita, lain kopi lain cerita, dan jika tidak ada kopi tentu tidak ada cerita,” kata Mas Menteri, disambut sorak tepuk tangan para tamu undangan yang hadir di Anomali Coffee, Sanur.
Mas Menteri mengawali acara tersebut dengan bertindak sebagai “bar takeover” saat menyeduh kopi, bersama Ni Made Ayu Martini dan Trisno Nugroho. Menurutnya, saat ini, kopi yang baik di Indonesia jumlahnya masih relatif sedikit, baru sekitar 27%, tapi penikmatnya naik hingga 250%, selain masih sangat jomplang, diharapkan kedepan bisa menyuplai kebutuhan dalam negeri hingga ekspor.
Marketing Anomali Coffee Nadya Eka Putri menjelaskan, Anomali Coffee adalah brand lokal yang fokus pada Indonesia Specialty Coffee atau kopi asli Indonesia dari Aceh sampai Papua. Membawa misi mempromosikan dan mengkurasi kopi-kopi terbaik se-Indonesia melalui edukasi dan pengalaman kepada pengunjung.
Saat ini, Anomali Coffee hadir di 3 kota besar dengan total 12 outlet yaitu, Jakarta (Kemang, Menteng, Senopati, Setiabudi, Pondok Indah, M10 Building, dan WTC Sudirman), Makassar, dan Bali (Dewi Sri, Ubud, Canggu, dan di Jalan Danau Tamblingan 51, Sanur). Menjadi outlet pertama dalam paradigma dan memiliki misi menjadi wadah kolaborasi dalam aktivitas ramah lingkungan, produk kreatif lokal Bali.
“Mengusung ide kreatif bekerjasama dengan “A Working Title Design Studio” yang membawa “Sanur way of life” serta menggandeng komunitas lokal bersama Yayasan Kaki Kita Sukasada, yang mengolah sampah plastik menjadi meja dan kursi yang unik. Serta mendukung program Agro Learning Center (ALC ), di mana tanaman pada outdoor area outlet tersebut memberikan kesejukan dan kenyamanan customer saat menikmati kopi di Anomali Coffee,” kata Nadya Eka Putri.
Melalui peluncuran #WisataKopi Coffee Journey from Cherry to Cup menjadi salah satu bagian dan memotivasi Anomali untuk bisa mengajak belajar bersama mengenal kopi Indonesia, sekaligus menikmati keindahan alam Indonesia. Keberadaan kebun kopi Kintamani bisa menjadi tempat untuk mengenal kopi, karena keunikan rasanya dan juga keindahan alam.
Anomali Wisata Kopi berkolaborasi dengan Indonesia Coffee Academy dan penyedia layanan wisata juga pelaku UMKM di desa wisata yang menyuguhkan pengalaman langsung menikmati keindahan serta “hands on” proses panen layaknya petani kopi.
Hal ini dipresentasikan masyarakat lokal yang mandiri dengan pengetahuan kopi bertaraf internasional serta keunikan budaya Bali yang tidak perlu diragukan lagi. (Kb/djo)